Penjelasan soal Kanker Tenggorokan, Penyakit yang Diderita Ibunda Jokowi

26 Maret 2020 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat brobosan. Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat brobosan. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo tengah berkabung. Sang Ibunda, Sujiatmi Notomiharjo, wafat pada Rabu (25/3) pukul 16.45 WIB. Ibunda Jokowi mengembuskan napas terakhir di RS Slamet Riyadi Solo di usia 77 tahun.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengungkapkan ibunya meninggal karena sakit kanker tenggorokan. Sang ibunda juga sebelumnya sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
"Ibu sudah 4 tahun menderita sakit yaitu kanker. Sudah berobat, berusaha, berikhtiar ke RSPAD Gatot Subroto tapi Allah sudah menghendaki," tutur Presiden Jokowi di kediaman sang ibunda di Banjarsari, Solo, Rabu (25/3).
Sudjiatmi Notomiharjo. Foto: Indra Fauzi
Dilansir Mayo Clinic, kanker tenggorokan disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada sel-sel tenggorokan sehingga memicu pertumbuhan sel abnormal yang tak terkendali dan membentuk tumor. Tak bisa dipastikan bagaimana mutasi gen dapat terjadi sehingga menyebabkan kanker tenggorokan.
Yang jelas, penyakit ini bisa berkembang di jaringan penyusun tenggorokan, misalnya, pada amandel atau pita suara. Gejala yang umum dialami pasien meliputi batuk, suara serak, sakit saat menelan, timbul rasa sakit di telinga dan tenggorokan, terdapat benjolan di leher hingga penurunan berat badan secara drastis.
ADVERTISEMENT
Seperti disebutkan di laman Healthline, penyakit kanker tenggorokan lebih banyak diderita oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker tenggorokan antara lain:
Terdapat beberapa langkah pencegahan untuk menghindari penyakit ini. Misalnya, dengan berhenti merokok dan mengurangi kebiasaan mengonsumsi alkohol. Upaya lainnya bisa dengan mengatur pola makan yang sehat dengan konsumsi buah dan sayuran berwarna serta melakukan vaksinasi HPV.
Di dunia medis, terdapat beberapa metode pengobatan yang bisa dijalani pasien pengidap kanker tenggorokan. Misalnya, radioterapi, yakni dengan mengandalkan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Metode ini disebut efektif apabila kanker masih memasuki stadium awal. Ada pula yang menempuh pengobatan dengan kemoterapi atau operasi untuk mengangkat jaringan kanker.
ADVERTISEMENT
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!