Penyakit Baru Virus Yezo Ditemukan di Jepang, Ini Gejalanya

16 Oktober 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kutu busuk. Foto: CDCP/Wikimedia Commons under (CC0)
zoom-in-whitePerbesar
Kutu busuk. Foto: CDCP/Wikimedia Commons under (CC0)
ADVERTISEMENT
Para peneliti Jepang telah mengidentifikasi virus baru yang menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit. Namanya virus Yezo.
ADVERTISEMENT
Virus baru ini ditularkan melalui gigitan kutu dan menyebabkan penyakit dengan serangkaian gejala, seperti demam dan trombosit sel darah putih turun yang berfungsi untuk memerangi zat asing dan penyakit berbahaya.
Virus Yezo ditemukan menginfeksi seorang pria berusia 41 tahun yang dirawat di rumah sakit pada 2019. Pasien mengeluh demam dan nyeri kaki, usai digigit kutu saat berjalan di hutan Hokkaido, Jepang. Dia bisa keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama dua minggu.
Sebelumnya, hasil tes si pria menunjukkan bahwa dia negatif virus tick-borne yang banyak diderita orang pada saat itu. Setahun kemudian, pasien lain datang ke rumah sakit dengan gejala yang sama setelah digigit kutu.
Melihat adanya kejanggalan, para peneliti di Hokkaido University, termasuk ahli virologi di International Institute for Zoonosis Control, Keita Matsuno, melakukan analisis genetik pada sampel darah dari dua pasien. Hasilnya, mereka menemukan nairovirus baru.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi virus. Foto: pixabay
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menjelaskan, bahwa virus ini masuk kategori “Nairobi Sheep Virus,” hampir sama dengan virus demam hemoragik Krimea-Kongo. Keduanya juga ditularkan melalui gigitan kutu.
Tim lantas mencari tanda-tanda virus dalam sampel darah pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala serupa pada 2014. Mereka menemukan jejak virus Yezo pada sedikitnya lima pasien lainnya, yang mengalami gejala demam tinggi, penurunan trombosit darah merah dan putih. Pasien juga menunjukkan tanda-tanda fungsi hati yang abnormal.
“Setidaknya tujuh orang di Jepang telah terinfeksi virus Yezo sejak 2014. Namun, sejauh ini tidak ada laporan kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut,” kata Matsuno sebagaimana dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT
* * *
Ikuti survei kumparan Tekno & Sains dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveiteknosains