Perempuan Ini Hidup 500 Hari Sendirian di Gua, Alami Hal Terberat Diserbu Lalat

15 April 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beatriz Flamini, pendaki gunung Spanyol yang telah diisolasi 500 hari di sebuah gua di Spanyol selatan. Foto: Forta/Handout melalui REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Beatriz Flamini, pendaki gunung Spanyol yang telah diisolasi 500 hari di sebuah gua di Spanyol selatan. Foto: Forta/Handout melalui REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pendaki gunung, Beatriz Flamini (50 tahun), keluar dari gua pada Jumat, 14 April 2023, setelah menghabiskan waktu melakukan isolasi sosial selama 500 hari di gua sedalam 70 meter di kota Granada, Spanyol.
ADVERTISEMENT
Flamini berada di dalam gua sejak 20 November 2021, sebelum perang Rusia - Ukraina terjadi, dan sebelum kematian Ratu Inggris, Elizabeth II. Saat itu, Flamini berusia 48 tahun. Ia telah melewati dua kali ulang tahun di bawah tanah.
Flamini berada di dalam gua untuk menjawab tantangan yang dibuatnya, guna menyendiri, melakukan kontak minimal dengan dunia luar, yang notabene melakukan isolasi sosial untuk kemudian diteliti oleh tim ahli.
Tim pendukung Flamini mengatakan dia memecahkan rekor dunia menghabiskan waktu terlama hidup di gua.
Menurut tim pendukung, Flamini keluar dari gua selama delapan hari, tetapi tetap dalam kondisi terisolasi di tenda untuk menunggu perbaikan perangkat router, yang dipakai untuk mengirim video dan audio tentang keadaan terkininya kepada tim pendukung.
Seorang pendaki gunung dari Spanyol, Beatriz Flamini (50), menghabiskan 500 hari di sebuah gua sedalam 70 meter Foto: Dokumalia Producciones/Handout via REUTERS
Pada Jumat (17/4), dia disambut oleh rombongan tim pendukung dan tim dokumentasi, yang langsung memeluknya. Ketika ditanya, apakah Anda pernah berpikir untuk menekan tombol panik atau meninggalkan gua, dia menjawab; "Tidak pernah. Sebenarnya, saya tidak ingin keluar."
ADVERTISEMENT

Yang Dilakukan di Gua: Nikmati Sunyi, 60 Buku, 1.000 Liter Air

Flamini menghabiskan waktunya di bawah tanah dengan melakukan latihan, membaca, menggambar dan melukis, serta merajut topi wol. Dia berkata bahwa dia telah fokus untuk mempertahankan "koherensi", menjalankan makan dengan baik, dan menikmati kesunyian.
Menurut tim pendukung, Flamini membawa dua kamera GoPro untuk mendokumentasikan aktivitasnya, membaca 60 buku, dan punya persediaan 1.000 liter air.
Tim pendukung juga menyuguhkan makanan ke dalam gua, seperti alpukat, telur, baju bersih, dan tim membantu membuang tinja Flamini.
Ketika di gua, Flamini pada awalnya mencoba menghitung hari dan melacak waktu. Ia berhenti menghitung waktu setelah dua bulan lebih. "Pada hari ke-65, saya berhenti menghitung hari dan saya kehilangan persepsi waktu," katanya, mengutip Reuters.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berbicara kepada diri saya sendiri dengan keras, tetapi saya melakukan percakapan internal dan sangat akrab dengan diri saya sendiri," candanya.
Ada saat-saat sulit di dalam gua, seperti ketika gua itu diserbu oleh lalat, dan beberapa halusinasi yang menurut Flamini adalah "hal yang berarti" dalam pengalaman ini.
Khusus untuk serbuan lalat di dalam gua, dia mengatakan itu adalah pengalaman paling berat selama di gua. Lalat-lalat itu bahkan menutup dirinya.
Flamini menggambarkan ia mengalami "halusinasi pendengaran." "Kamu diam, dan otak mengarangnya," katanya.
Selama 500 hari di gua, Flamini berpesan kepada tim pendukung, untuk terus memberi kabar dan menghubunginya dalam keadaan apa pun, bahkan tentang kematian keluarga.
Beatriz Flamini, pendaki gunung Spanyol yang melakukan isolasi sosial selama 500 hari di sebuah gua di Granada, Spanyol. Foto: Dokumalia Producciones/Handout via REUTERS

Isolasi Sosial Flamini Diteliti Tim Ahli

Selama hidup di gua, Flamini dipantau oleh kelompok dokter, peneliti, ilmuwan gua, pelatih fisik, sampai psikolog, yang melakukan riset tentang bagaimana isolasi sosial dan disorientasi waktu dapat memengaruhi tubuh, pola otak, hingga kualitas tidur.
ADVERTISEMENT
Flamini berharap para dokter, peneliti, dan tim ahli lainnya, dapat mempelajari dampak isolasi ini pada tubuh dan pikiran manusia, sebelum ia merencanakan proyek perjalanan naik gunung atau gua yang terbaru.
Situs web Guinness Book of Records menganugerahkan "waktu terlama bertahan terperangkap di bawah tanah" kepada 33 penambang di Chile dan Bolivia yang terperangkap selama 69 hari pada kedalaman 688 meter di tahun 2010.
Seorang juru bicara Guinness Book of Records tidak segera mengkonfirmasi apakah Flamini telah memecahkannya rekor waktu terlama hidup di gua, dan tidak menjawab keberadaan rekor lain.