news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perhatian! Kebiasaan Kencing Berdiri saat Mandi Berdampak Buruk bagi Perempuan

27 Agustus 2021 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mandi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mandi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagian perempuan mungkin punya kebiasaan buang air kecil sambil berdiri saat mereka melakukan aktivitas di kamar mandi. Mereka mungkin melakukannya saat mandi, sembari membersihkan rambut dan badan di bawah shower dengan air mengalir.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut seorang dokter, kebiasaan buang air kecil berdiri sambil mandi dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang. “Kebiasaan kecil bisa menimbulkan konsekuensi yang lebih besar,” kata Dr. Alicia Jeffrey-Thomas dalam akun media sosial TikTok miliknya.
Alicia mengatakan, bagi perempuan kebiasaan kencing sambil berdiri saat mandi berbahaya bagi kesehatan panggul. Kebiasaan tersebut juga bisa menyebabkan perempuan lebih sering pergi ke toilet untuk buang air kecil.
Pada dasarnya, kata Alicia, orang akan buang air kecil saat kandung kemih penuh. Otak juga akan memberi sinyal kapan ia harus buang air kecil atau menahannya.
"Kami menyarankan untuk tidak melatih kandung kemih memberikan sinyal buang air kecil ketika mandi. Dalam hal ini, buang air kecil ketika mandi berkaitan dengan suara air mengalir dan rendaman air," kata Dr Alicia.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, lanjut Alicia, dalam jangka panjang kebiasaan burung ini bisa melatih kandung kemih mengirim sinyal untuk buang air kecil ketika mendengar suara air mengalir seperti mencuci tangan atau piring.
Alicia juga mengatakan kencing sebelum kandung kemih penuh untuk berjaga-jaga juga kurang baik untuk kesehatan, termasuk sebelum tidur, bepergian, atau hubungan seks. Ini tak lain dapat melatih kandung kemih dalam memberi sinyal sehingga orang akan lebih sering pergi ke toilet.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang ahli uroginekologi dari Epsom and St Helier University Hospitals NHS Trust di Inggris, Prof Stergios Doumouchtsis.
Ilustrasi buang air kecil Foto: Shutterstock
“Secara tidak langsung, tidak apa-apa melakukannya. Ini lazim dilakukan dan tidak membahayakan. Tapi, kebiasaan ini akan memengaruhi kandung kemih ketika kamu terus melakukannya,” kata Prof. Doumouchtsis kepada The Sun.
ADVERTISEMENT
“Misalnya, kamu seorang guru sekolah dan kamu kencing di setiap ganti jam pelajaran atau pindah kelas. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan fungsi kandung kemih. Pada dasarnya kamu membuat kandung kemih lebih peka dan sensitif. Kandung kemih belajar memberi sinyal untuk kencing dalam volume yang lebih rendah.”
Dengan kata lain, kandung kemih akan memberi sinyal saat terlalu dini ketika volume kandung kemih masih rendah. Secara anatomis kandung kemih tidak akan mengecil, namun secara fungsional akan jauh lebih rendah. Dampaknya, kata Prof. Doumouchtsis, seseorang akan lebih sering pergi ke toilet.