Pertama di Dunia, Ilmuwan Uji Vaksin Flu untuk Jangka Panjang

16 Januari 2018 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi / Vaksin (Foto: ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi / Vaksin (Foto: ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
ADVERTISEMENT
Sebuah perusahaan di Inggris saat ini sedang menguji klinis terhadap vaksin flu universal pertama di dunia. Penemuan ini akan memberikan manfaat besar pada kesehatan global dan vaksin flu tidak perlu lagi dilakukan setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Vaksin flu umumnya diberikan di negara empat musim, terutama ketika memasuki musim dingin. Namun musim flu tahun ini dianggap sebagai musim flu terparah. Selain karena muncul lebih cepat dari perkiraan, flu kali ini telah membunuh 20 orang anak di Amerika Serikat sejak musim flu mulai pada bulan Oktober.
Alasan mengapa vaksin flu harus diberikan setiap tahun adalah karena virus terus bermutasi. Karena itu, vaksin flu universal dapat membantu melawan virus influenza dalam waktu yang lebih lama.
Vaccitech, perusahaan swasta yang dimiliki oleh Oxford University, Inggris, kini tengah mewujudkan mimpi untuk memiliki sebuah vaksin flu universal. Perusahaan sudah mulai uji klinis dua tahap terhadap vaksin itu selama 2 tahun.
Vaccitech sendiri baru saja mendapatkan suntikan dana 27,6 juta dolar AS (sekitar Rp 368 miliar) dari sejumlah investor, salah satunya modal ventura GV milik induk Google, Alphabet.
ADVERTISEMENT
Perusahaan telah memiliki paten untuk vaksin yang diberi nama MVA-NP+M1 dan sampai sejauh ini sudah diuji pada 145 orang. Tahap selanjutnya adalah untuk mengetahui apakah vaksin ini benar-benar ampuh untuk melindungi manusia dari flu.
Flu menular lewat virus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Flu menular lewat virus (Foto: Thinkstock)
Mengapa membuat vaksin flu yang tahan lama tidak mudah?
Hal ini karena virus influenza memiliki duri-duri yang mengandung dua macam protein, haemagglutinin dan neuraminidase, yang bisa membawa virus masuk ke dalam sel manusia dan menyebabkan infeksi. Kedua protein ini yang menyulitkan peneliti untuk menciptakan vaksin flu yang tahan lama.
MVA-NP+M1 memiliki cara kerja yang berbeda dari vaksin flu biasa. Vaksin ini dapat memperkuat T-cells, sel ketahanan tubuh, yang dapat mengenali virus flu dan dapat digunakan untuk menstabilkan inti dari virus.
Vaksinasi ampuh cegah pertumbuhan sel abnormal. (Foto: thinkstockphotos.com)
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi ampuh cegah pertumbuhan sel abnormal. (Foto: thinkstockphotos.com)
Percobaan pertama pada vaksin ini bakal diujicobakan ke 862 orang berusia 65 tahun ke atas. Pengujian vaksin ini diharapkan selesai pada Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Selama percobaan, semua relawan akan diberikan vaksin flu biasa selain vaksin universal. Percobaan ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis bahwa vaksin baru dapat meningkatkan perlindungan terhadap flu dibanding vaksin lama.
“Kalau kami mendapatkan data positif yang menunjukan kami dapat menurunkan angka pasien influenza, maka saya yakin vaksin ini akan berlanjut,” kata CEO Vaccitech, Tom Evans, kepada Reuters.
MVA-NP+M1 bukanlah satu-satunya vaksin flu universal yang sedang dikembangkan. Masih ada tim peneliti yang dipimpin Patrick McTamney dari MedImmune di Maryland, AS, yang juga mengembangkan vaksin serupa sejak 2015. Namun MVA-NP+M1 ini jadi vaksin pertama yang diuji pada manusia.