news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertama Kali, Nyamuk Hasil Rekayasa Genetika Dilepas ke Alam Liar

6 Mei 2021 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Aedes aegypti pembawa virus DBD. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perusahaan bioteknologi Oxitec akhirnya berhasil menciptakan nyamuk hasil rekayasa genetika. Nyamuk itu dilepasliarkan di Florida Keys dengan tujuan untuk menekan populasi nyamuk liar pembawa penyakit di wilayah tersebut. Ini menjadi yang pertama nyamuk hasil rekayasa genetika dilepasliarkan di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Oxitec telah melepasliarkan nyamuk hasil rekayasa genetika jenis Aedes aegypti di beberapa wilayah termasuk Brasil, Kepulauan Cayman, Panama dan Malaysia. Hasilnya, populasi nyamuk A. aegypti dilaporkan turun hingga 90 persen.
Nyamuk A. aegypti diketahui dapat membawa penyakit seperti Zika, demam berdarah, chikungunya dan demam kuning. Melepas nyamuk yang sudah dimodifikasi menawarkan cara untuk mengendalikan populasi tanpa harus menggunakan pestisida.
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti. Foto: NTARA FOTO/Irwansyah Putra
Nyamuk hasil modifikasi Oxitec yang semuanya berjenis kelamin jantan direkayasa untuk membawa gen mematikan. Ketika nyamuk yang sudah dimodifikasi kawin dengan betina liar, gen mematikan akan menular ke anaknya. Gen tersebut bisa mencegah keturunan mengembangkan protein esensial, di mana nyamuk akan mati sebelum mereka tumbuh dewasa.
Perlu diketahui, hanya nyamuk betina yang menyengat manusia, sementara nyamuk jantan secara eksklusif meminum nektar. Dengan begitu nyamuk hasil modifikasi dan keturunannya diharapkan tidak dapat menularkan penyakit ke manusia.
ADVERTISEMENT
Dewan Distrik Pengendalian Nyamuk Florida Keys (FKMCD) mengatakan, wilayahnya bisa menganggarkan dana sekitar 1 juta dolar AS dalam setahun untuk mengendalikan hama nyamuk, menggunakan penyemprotan insektisida.
“Melepaskan ratusan juta nyamuk hasil rekayasa genetika mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih murah dan lebih efektif, terutama karena populasi nyamuk menjadi kebal terhadap pestisida dari waktu ke waktu,” papar FKMCD sebagaimana dikutip Live Science.
com-Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti di tempat bertelurnya. Foto: Shutterstock
Akhir April 2021, Oxitec telah menempatkan kotak telur nyamuk di enam lokasi di Cudjoe Key, Ramrod Key, dan Vaca Key. Selama 12 minggu ke depan, sekitar 12.000 nyamuk jantan akan menetas dan keluar dari kotak. Jika uji coba ini berhasil, Oxitec akan melakukan uji coba kedua dengan jumlah yang lebih besar, mencapai 20 juta ekor nyamuk modifikasi.
ADVERTISEMENT
Perusahaan akan menangkap nyamuk hasil uji coba untuk mengamati seberapa jauh serangga melakukan perjalanan, berapa lama mereka hidup dan apakah nyamuk betina benar mengambil gen mematikan hingga mati. Agar lebih mudah dalam melakukan pelacakan, Oxitec membuat nyamuk rekayasa genetika bisa bercahaya jika tersinari warna tertentu.
Natalie Kofler, ahli biologi molekuler berharap uji coba Oxitec dilakukan secara transparan. Ia juga berharap data tersebut dapat memberikan wawasan tentang bagaimana hama dapat memengaruhi spesies dan ekosistem lokal.