Pertama Kalinya Kawanan Belut Kejam Laut Dalam Tertangkap Kamera

27 November 2020 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerombolan belut kejam tertangkap kamera di laut dalam.  Foto: Department of Oceanography/SOEST University of Hawaii Manoa/DeepCCZ expedition
zoom-in-whitePerbesar
Gerombolan belut kejam tertangkap kamera di laut dalam. Foto: Department of Oceanography/SOEST University of Hawaii Manoa/DeepCCZ expedition
ADVERTISEMENT
Di kedalaman laut yang gelap gulita, pemandangan yang tak biasa tertangkap kamera, di mana peneliti menemukan lebih dari 100 ekor belut laut yang sangat langka tengah bergerombol melahap ikan tenggiri.
ADVERTISEMENT
Dalam studi terbaru, para peneliti dari Hawai’i University di Mānoa, AS, mengatakan bahwa penampakan yang mereka saksikan itu menjadi kumpulan belut terbanyak yang pernah terdokumentasikan di laut dalam. Rekaman video menunjukkan ada sekitar 115 belut yang tengah bergerombol di dalam kegelapan air.
Menurut para ahli, jumlah ini hampir dua kali lipat dari rekor sebelumnya untuk kumpulan belut terbanyak di laut dalam. Mengingat persediaan makanan yang sangat langka, maka penampakan hewan bergerombol dalam jumlah banyak menjadi hal yang sangat jarang terjadi. Penampakan ini juga bisa mengubah banyak hal yang diketahui selama ini oleh para ahli biologi kelautan tentang jurang misterius laut dalam.
"Pengamatan kami benar-benar mengejutkan kami. Kami belum pernah melihat laporan jumlah makhluk laut yang begitu banyak di laut dalam yang memiliki populasi sedikit dengan makanan yang terbatas," kata Astrid Leitner, penulis utama studi sekaligus peneliti pascasarjana di UH Mānoa School of Ocean and Earth Science and Technology (SOEST), dalam sebuah pernyataan seperti dikutip IFL Science.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan dalam jurnal Deep Sea Research Part I: Oceanographic Research Paper, tim menangkap pemandangan tak biasa itu di kedalaman Samudra Pasifik antara Hawai’i, AS, dan Meksiko, wilayah di sekitar gunung laut yang belum dipetakan, di mana di dalamnya terdapat gunung bawah laut yang dalam dan sering menarik kehidupan laut.
Ditemukan di kedalaman sekitar 3.038 meter di bawah laut, belut-belut itu tertarik dengan umpan kecil berisi sekitar 1 kilogram ikan tenggiri. Belut-belut itu bergerombol dan memakan ikan tenggiri yang diberi peneliti sebelum akhirnya pergi dari ke tempat lain.
Yang menarik, belut tersebut diidentifikasi sebagai Ilyophis Arx atau juga dikenal sebagai belut kejam. Spesies ini sangat sedikit diketahui peneliti karena habitatnya yang ekstrem. Sejauh ini, kurang dari 10 spesimen spesies Illyophis Arx yang baru dikumpulkan di seluruh dunia.
Gerombolan belut kejam itu mengerumuni umpan tenggiri di gunung laut di kedalaman 3.083 meter. Foto: Department of Oceanography/SOEST University of Hawaii Manoa/DeepCCZ expedition
Meski belut kejam hidup di dasar laut di tengah Samudra Pasifik, mereka rentan terhadap aktivitas manusia. Wilayah mereka ditemukan yang disebut Zona Clarion-Clipperton (CCZ) diketahui sedang dieksplorasi industri pertambangan laut dalam untuk mineral dan logam seperti tembaga, kobalt, seng, dan mangan.
ADVERTISEMENT
Karena sangat sedikit yang diketahui tentang keanekaragaman daerah tersebut, tidak jelas apa dampak industri terhadap kehidupan dasar laut. Namun, ahli biologi telah melontarkan keprihatinan mendalam atas terancamnya ekosistem di sana. Seperti yang telah diungkapkan peneliti sebelumnya, penambangan dapat mengganggu ekosistem dasar laut dan diperkirakan kerusakannya akan sulit dipulihkan.
"Jika fenomena ini tidak hanya diisolasi ke dua gunung laut di CCZ, implikasinya pada ekologi laut dalam yang bisa meluas," kata Leitner. "Temuan kami menyoroti berapa banyak yang masih tersisa untuk ditemukan di laut dalam dan berapa banyak kerugian yang mungkin kita semua rasakan jika kita tidak mengelola penambangan dengan tepat."