Pertama Kalinya, Presiden Jokowi Buka Indonesia Science Expo

1 November 2018 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Hadiri Indonesia Science Expo di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Indonesia Science Expo di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo membuka acara Indonesia Science Expo (ISE). ISE sendiri adalah pameran ilmiah berskala nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada 2018 ini acara ISE bertemakan Celebrating Science and Innovation atau Merayakan Sains dan Inovasi.
ADVERTISEMENT
Pameran ini sebenarnya sudah diselenggarakan tiga kali, yakni pada 2015, 2017, dan 2018 ini. Akan tetapi pada 2015 dan 2017 lalu, acara pameran ini dibuka oleh Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Jadi, baru pada tahun inilah acara dibuka langsung oleh Presiden Jokowi.
Dalam acara pembukaan ISE 2018, Jokowi menyampaikan tidak ada yang paling relevan untuk menghadapi tantangan kehidupan kecuali lembaga penelitian. Menurutnya, semua keterbatasan dan ketidakmungkinan bisa diterobos oleh ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
"Kehadiran saya di sini untuk menyaksikan karya-karya besar bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian yang mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin, kesulitan menjadi mudah. Inilah yang akan membawa Indonesia maju," kata Jokowi di acara yang bertempat di acara yang bertempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (1/11).
ADVERTISEMENT
Acara ISE 2018 ini sendiri akan berlangsung sejak 1 hingga 4 November. Pameran yang akan berlangsung sampai hari Minggu ini, dibuka selama empat hari sejak pukul 10.00 sampai 17.00 WIB dan dapat dilihat masyarakat umum secara gratis.
Meski bertajuk Indonesia Science Expo, agenda ISE tahun ini tak cuma mengedepankan pameran sains. Beragam aktivitas sains, iptek, dan inovasi bakal memenuhi agenda harian ISE. Misalnya, science art, science show, workshop, konferensi ilmiah, talkshow, kuliah populer, science movie, dan science games.
Dengan beragam kegiatan ini, diharapkan masyarakat dari segala usia dan berbagai kalangan bisa menikmati keindahan sains.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan ISE 2018 adalah event yang menampilkan hasil riset karya anak bangsa sebagai kontribusi terhadap perkembangan iptek dan arah ilmu pengetahuan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tema ISE Tahun 2018 adalah Celebrating Science and Innovation dengan tujuan utama untuk mengomunikasikan atau memasyarakatkan apa yang telah dilakukan peneliti Indonesia dalam bidang riset dan manfaatnya bagi masyarakat luas," ujar Handoko yang ikut memberi sambutan dalam pembukaan acara.
Presiden Jokowi di acara pembukaan ISE 2018. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di acara pembukaan ISE 2018. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
Handoko berharap rangkaian acara ISE ini mampu menyebarluaskan hasil-hasil riset karya anak bangsa sehingga hasil-hasil riset ini terimplementasikan secara nyata. "Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampikan di ISE dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia,” tegas Handoko.
Para Peneliti Cilik
Tak hanya menampilkan berbagai hasil riset dan inovasi para peneliti profesional dari berbagai lembaga, instansi, dan kementerian, acara ISE ini juga turut memamerkan karya-karya penelitian ilmiah dan inovasi di bidang teknologi dari 140 tim remaja yang menjadi finalis dan pemenang dari enam kompetisi sains nasional.
ADVERTISEMENT
Keenam kompetisi tersebut adalah Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventors Award (NYIA) yang keduanya diselenggarakan oleh LIPI; Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) oleh Kemendikbud; Kalbe Junior Science Awards (KJSA) oleh PT Kalbe; Kompetisi Sains Madrasah oleh Kemenag, dan Lomba Peneliti Belia Nasional (LPB) oleh Center for Young Scientist.