Pesawat Luar Angkasa China Berhasil Mendarat di Sisi Jauh Bulan

5 Januari 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar sisi terjauh bulan yang diambil oleh rover Yutu-2 atau Jade Rabbit. (Foto: China National Space Administration/CNS via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar sisi terjauh bulan yang diambil oleh rover Yutu-2 atau Jade Rabbit. (Foto: China National Space Administration/CNS via Reuters)
ADVERTISEMENT
Media pemerintah China mengumumkan secara resmi bahwa pesawat luar angkasa tanpa awak mereka berhasil mendarat di sisi jauh Bulan pada Kamis (3/1). Sisi jauh Bulan adalah sisi dari Bulan yang tidak pernah menghadap ke Bumi.
ADVERTISEMENT
Terkadang, sisi jauh Bulan juga disebut sebagai ‘dark side of the Moon’ atau sisi gelap Bulan, meskipun istilah ini tidak tepat karena sisi tersebut juga terkena cahaya Matahari sebanyak wilayah Bulan yang menghadap ke Bumi.
China Central Television mengabarkan, China National Space Administration (CNSA) alias Badan Antariksa China berhasil mendaratkan pesawat yang diberi nama Chang’e 4 tersebut pukul 10.26 pagi waktu Beijing di Basin Kutub Selatan Aitken yang merupakan cekungan terbesar dan tertua di Bulan. Hal ini menjadikan China sebagai negara pertama yang berhasil mencapai sisi jauh Bulan.
Rover milik China yang diberi nama Yutu-2 atau Jade Rabbit-2, juga berhasil mengambil gambar jarak dekat pertama dari sisi jauh Bulan.
Gambar sisi terjauh bulan yang diambil oleh rover Yutu-2 atau Jade Rabbit. (Foto: China National Space Administration/CNS via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar sisi terjauh bulan yang diambil oleh rover Yutu-2 atau Jade Rabbit. (Foto: China National Space Administration/CNS via Reuters)
China memulai misinya ini dengan mengirimkan roket ke luar angkasa dari Xichang Satellite Launch Center di provinsi Sichuan pada 8 Desember 2018. Roket tersebut memasuki orbit Bulan empat hari kemudian.
ADVERTISEMENT
Misi ini akan mengemban sejumlah tugas, di antaranya adalah melakukan eksperimen radio frekuensi rendah, pengamatan untuk mengetahui apakah tanaman bisa tumbuh di wilayah dengan gravitasi rendah, dan untuk mencari air atau sumber daya lainnya.
Keberhasilan misi ini merupakan merupakan prestasi terbaru dalam sejarah eksplorasi luar angkasa manusia. Sisi jauh Bulan tidak menghadap ke Bumi, hal ini berarti sisi tersebut bebas dari frekuensi radio.
Model satelit luar angkasa Chang'e 4. (Foto: Wang Xu/China Space News via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Model satelit luar angkasa Chang'e 4. (Foto: Wang Xu/China Space News via Reuters)
Hal ini akan menjadi tantangan bagi China karena komunikasi dengan pesawat mereka akan menjadi tidak mungkin. Untuk mengatasi rintangan ini, China meluncurkan satelit khusus yang mengorbit bulan tahun lalu. Satelit inilah yang akan membantu untuk mengirimkan data ke Bumi.
"China berada di jalan untuk menjadi negara antariksa yang kuat. Dan ini menandai salah satu peristiwa penting dalam membangun negara antariksa yang kuat," kata Basin Kutub Selatan Aitken, kepala perancang untuk misi ke Bulan tersebut, dikutip dari China Central Television.
ADVERTISEMENT
Pesawat luar angkasa China yang mendarat di Bulan diberi nama Chang’e yang berarti Dewi Bulan bagi masyarakat China. Sementara rovernya diberi nama Yutu yang berarti kelinci giok. Dalam cerita tradisi China, Yutu adalah hewan peliharan Dewi Chang’e.