Pesona Permukaan Asteroid 'Berlian', Ternyata Penuh Warna Merah dan Biru

18 Mei 2020 8:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bentuk Asteroid Ryugu yang terlihat seperti berlian, ketika difoto oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Jepang, pada 26 Juni 2018. Foto: Dok. JAXA
zoom-in-whitePerbesar
Bentuk Asteroid Ryugu yang terlihat seperti berlian, ketika difoto oleh pesawat ruang angkasa Hayabusa2 milik Jepang, pada 26 Juni 2018. Foto: Dok. JAXA
ADVERTISEMENT
Badan antariksa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), telah meluncurkan roket Hayabusa-2 ke asteroid besar bernama Ryugu pada 2014. Perjalanan roket hingga berhasil mendarat di permukaan Ryugu memakan waktu hingga empat tahun.
ADVERTISEMENT
Ryugu tergolong berada di dekat orbit Bumi dan kerap disebut sebagai asteroid berlian, karena bentuknya yang menyerupai berlian.
Ia teridentifikasi sebagai asteroid berbatu yang orbitnya berdekatan dengan Bumi dan Mars. Setelah beberapa tahun berada jauh dari Bumi, kini asteroid itu semakin mendekat. Pada akhir tahun 2020 nanti, Ryugu akan bersinar terang di langit. Kemunculannya yang paling terang bisa disaksikan kembali, setelah terakhir terjadi pada 1999 silam.
Roket Hayabusa-2 berhasil mengambil sampel bahan asteroid dari Ryugu dan kini tengah dalam perjalanan membawanya pulang ke Bumi. Kamera yang dipasang pada roket berhasil mengabadikan beberapa foto permukaan Ryugu yang benar-benar memesona.
Visual foto terbaru mampu menunjukkan detail bentuk dan warna permukaan asteroid. Selama ini, serangkaian potret dari asteroid Ryugu hanya ditampilkan dalam skala hitam-putih. Untuk mengumpulkan sampel dan memotret dalam warna asli, Hayabusa-2 menyingkirkan debu yang menutupi asteroid.
Permukaan asteroid Ryugu dengan kawah yang ditandai oleh lingkaran. Foto: Dr. Tomokatsu Morota et al.
Ternyata, bebatuan di Ryugu teridentifikasi memiliki warna merah dan biru.
ADVERTISEMENT
“Permukaan Ryugu terdiri dari dua jenis bahan yang berbeda, yang satu sedikit lebih merah dan yang lain sedikit lebih biru. Namun, penyebab variasi warna ini masih belum diketahui,” kata Dr. Tomokatsu Morota, peneliti asteroid, dikutip jurnal Science.
Permukaan asteroid Ryugu, dipotret saat Hayabusa-2 akan melakukan pendaratan. Foto: JAXA/U. Tokyo/Kochi U./Rikkyo U./Nagoya U./Chiba Inst. Tech./Meiji U./U. Aizu/AIST, CC BY-SA
"Kamera onboard Hayabusa-2 menangkap pengamatan resolusi tinggi dari permukaan di sekitar lokasi pendaratan dengan detail luar biasa, termasuk gangguan yang disebabkan oleh operasi pengambilan sampel," lanjutnya.
Rencananya, Hayabusa-2 akan sampai ke Bumi bersama sampel asteroid Ryugu pada akhir tahun ini. Sebuah kapsul berisi sampel asteroid akan dilepaskan dari badan roket untuk memasuki atmosfer Bumi. Setelah itu, kapsul akan membentangkan parasut dan sampai mendarat ke lokasi yang telah diprogram.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.