Prancis Deteksi Virus Corona Varian Baru ‘IHU’ dengan 46 Mutasi

5 Januari 2022 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Varian baru virus corona bernama B.1.640.2 terdeteksi di Prancis. Karena jumlah orang yang terinfeksi terbilang sedikit, maka masih banyak misteri yang belum terungkap, termasuk apakah dia lebih menular dari Delta dan Omicron atau tidak.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan dalam jurnal medRxiv pada 29 Desember 2021, B.1.640.2 yang dijuluki varian IHU telah menginfeksi belasan orang di tenggara Prancis. Kasus pertama ditemukan pada pasien yang baru pulang dari Kamerun. Pasien adalah seorang pria, mengalami gejala ringan sehari sebelum didiagnosis positif corona pada pertengahan November 2021.
Hasil uji lab menunjukkan adanya kombinasi atypical dari mutasi genom lonjakan yang berbeda dengan pola pada varian Delta. Para peneliti kemudian melakukan pengurutan genom di university hospital institute Méditerranée Infection. Hasilnya, terdapat beberapa mutasi serupa dengan varian lain, termasuk Omicron.
Sementara analisis mengungkapkan IHU telah mengalami 46 mutasi. Kendati begitu, laporan ini belum ditinjau oleh rekan sejawat, artinya laporan belum dievaluasi oleh para peneliti lain, jadi temuan ini harus dicermati hati-hati.
ADVERTISEMENT
Anak-anak sekolah bermain di sebuah sekolah swasta di Saint-Sebastien-sur-Loire dekat Nantes ketika Prancis. Foto: Stephane Mahe/REUTERS
“Perlu dicatat bahwa varian ini tidak terlalu baru. Urutan pertama diunggah ke database COVID GISAID pada 4 November, sekitar tiga minggu sebelum urutan Omicron pertama diunggah,” kata Tom Peacock, ahli virus di Imperial College London, dalam sebuah cuitan di Twitter.
Baru pada awal Desember makalah dibuat untuk memisahkan B.1.640.2 dari garis keturunan induknya yang lebih tua B.1.640. B.1.640 sendiri diidentifikasi pada bulan September dan telah diawasi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC). Satu laporan menyebut, varian ini lebih menular ketimbang Omicron.
Tetapi menurut studi yang terbit di medRxiv belum banyak yang bisa diungkap dari varian B.1.640.2, termasuk apakah dia lebih menular dari Omicron atau seberapa berat gejala yang bisa ditimbulkan.
ADVERTISEMENT
Francois Ballox, ahli genetika di University College London mengatakan bahwa orang-orang tak perlu khawatir akan munculnya varian IHU karena terbukti hanya sedikit orang yang terinfeksi varian ini.
Berbeda dengan Omicron yang justru menjadi mimpi buruk di Amerika Serikat. Data Johns Hopkins University menunjukkan, dalam sehari lebih dari satu juta orang terinfeksi Omicron dan menjadi rekor global.