Pria Ini Berhasil Jalani Transplantasi Setengah Wajah Pertama di Dunia

14 November 2023 7:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerima transplantasi Aaron James (kiri), bersama Dr Eduardo D. Rodriguez (kanan).  Foto: NYU Langone Health
zoom-in-whitePerbesar
Penerima transplantasi Aaron James (kiri), bersama Dr Eduardo D. Rodriguez (kanan). Foto: NYU Langone Health
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Transplantasi bola mata dan setengah wajah pertama sukses dilakukan. Operasi dijalani oleh seorang pria yang kehilangan separuh wajahnya, termasuk mata akibat tersengat listrik.
ADVERTISEMENT
Aaron James, seorang veteran militer berusia 46 tahun dari Arkansas, AS, tersengat listrik berkekuatan 7.200 volt saat bekerja sebagai petugas listrik tegangan tinggi pada Juni 2021. Saat itu, wajah James tak sengaja menyentuh kabel listrik. Meski bertahan hidup, sengatan listrik membuat James kehilangan hidung, mulut, mata kiri, dan lengan kirinya.
Dua bulan setelah cedera, dokter mulai menyusun rencana untuk melakukan transplantasi wajah. Ketika mata kirinya diangkat karena James merasakan sakit yang hebat, para ahli bedah sengaja memotong saraf optik sedekat mungkin dengan bola mata agar James bisa menjalani transplantasi.
Tahun ini, mereka mengambil langkah berani untuk mulai melakukan transplantasi wajah tersebut. Pada 27 Mei 2023, James menjalani operasi pertama sebanyak 21 jam dengan melibatkan tim medis yang terdiri dari 140 ahli bedah, perawat, dan profesional kesehatan lainnya. Operasi dipimpin oleh Eduardo D. Rodriguez, direktur Program Transplantasi Wajah di NYU Langone Health di New York City.
ADVERTISEMENT
Lima bulan pasca-operasi, tim mengumumkan bahwa prosedur tersebut berhasil. Waktu pemulihan James tergolong sangat cepat bagi penerima transplantasi wajah. Selain itu, bola mata juga telah terpasang dengan baik.
Aaron James, veteran militer berusia 46 tahun dari Arkansas yang jalani transplantasi setengah wajah. Foto: NYU Langone Health
“Kemajuan yang kami lihat pada mata sungguh luar biasa, terutama mengingat kami memiliki kornea yang mampu dipasangkan dengan retina yang menunjukkan aliran darah yang baik lima bulan setelah prosedur operasi,” ujar Bruce E. Gelb, ahli bedah transplantasi di NYU Langone Transplant Institute, sebagaimana dikutip IFL Science.
“Ini jauh melebihi ekspektasi awal kami, mengingat harapan awal kami adalah mata akan bertahan hanya 90 hari. Kami akan terus memantau, dan saya sangat antusias untuk melihat apa lagi yang dapat kami pelajari seiring berjalannya waktu.”
ADVERTISEMENT
Untuk sementara, bola mata donor yang diterima James masih belum bisa dipakai melihat dan hanya bersifat kosmetik. Namun, dokter secara rutin melakukan tes elektroretinografi untuk menilai respons retina terhadap cahaya.
“Kita sekarang memasuki batas sistem saraf pusat. Apapun yang terjadi selanjutnya memberikan peluang bagi berbagai metode untuk mencoba meningkatkan aspek retina yang tersisa. Apakah itu melalui faktor pertumbuhan, sel induk, atau perangkat yang dapat menangkap sinyal dan kemudian memotong hal-hal di sepanjang jalur saraf optik tersebut,” kata Steven L. Galetta, profesor dan ketua neurologi di NYU Langone.
James mengaku senang melihat hasilnya. Rehabilitasi yang kini masih berlangsung telah membuat dia mendapatkan kembali indra penciuman dan perasa. Baginya, operasi inovatif ini telah memberinya kesempatan hidup kedua.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berterima kasih kepada donatur dan keluarga, yang telah memberi saya kesempatan kedua dalam hidup di masa-masa sulit,” ujar James.
“Saya juga akan selalu berterima kasih kepada Dr Rodriguez dan timnya karena telah mengubah hidup saya. Saya dan keluarga tidak akan mampu melewati perjalanan sulit ini tanpa keahlian dan dukungan mereka. Harapan kami adalah kisah saya dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang menghadapi cedera parah pada wajah dan mata.”