Prof Wiku Adisasmito

Prof Wiku: Vaksin COVID-19 Sinovac Aman dan Berkhasiat, Masyarakat Jangan Ragu

14 Januari 2021 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, angkat bicara soal dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin COVID-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (12/1).
Wiku mengatakan, dengan keluarnya EUA terhadap vaksin Sinovac, masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksinasi. Sebab vaksin ini telah dipastikan keamanannya oleh BPOM.
“Saya meminta kepada masyarakat untuk tak lagi khawatir atas vaksin Sinovac yang akan digunakan dalam program vaksinasi. Dengan EUA dan sertifikasi halal pemerintah, pastikan vaksin Sinovac aman digunakan, berkhasiat, dan halal," tutur dia.
Berdasarkan hasil sementara uji klinis fase ketiga di Bandung, vaksin Sinovac memiliki efikasi hingga 65,3 persen. Jumlah ini sudah sesuai dengan persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang menyebut minimal nilai efikasi vaksin adalah 50 persen.
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
"Sertifikasi ini menunjukkan bahwa vaksin Sinovac memenuhi standar medis sehingga berkhasiat, minim efek samping dan halal," kata Prof Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (12/1).
Sejumlah kelompok menganggap efikasi vaksin Sinovac yang hanya 65,3 persen dinilai rendah, dan tak sedikit pula yang membandingkannya dengan efikasi vaksin Pfizer dan Moderna yang ada di kisaran lebih dari 90 persen.
"Efikasi ini didapatkan dari perbandingan efektivitas vaksin antara kelompok yang divaksin dan tidak. Besar efikasi dipengaruhi pola kesehatan masyarakat. Masyarakat tak perlu ragu dalam efektivitas vaksin karena standar efikasi vaksin yang ditetapkan WHO, FDA (Food and Drug Administration) maupun EMA (European Medicines Agency) di Eropa 50 persen," urai dia.
Ia menambahkan, dengan efikasi yang lampaui standar minimal maka bermakna mencegah infeksi baru. Baik penerima vaksin dan populasi yang bukan penerima vaksin. "Kita berharap setelah adanya vaksinasi dan pemantauan lanjutan 6 bulan ke depan akan terlihat tingkat efektivitas vaksin tersebut," imbuh Wiku.
Petugas menunjukkan vaksin Sars-cov-2 Sinovac untuk disuntikkan ke sejumlah tenaga kesehatan di RS Siloam, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adapun herd immunity, kata Wiku, bakal tercapai jika penularan corona semakin menurun terus menerus hingga mencapai angka minimal dan tidak ada lagi. Ini semua bisa dicapai dengan vaksinasi dan tetap menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Pada prinsipnya siapa pun yang sudah menerima vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi nanti dinyatakan berakhir," kata Prof Wiku kepada kumparan, Kamis (14/1).
Ia lantas mencontohkan dirinya yang sudah divaksin corona Sinovac tapi tetap menjaga protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah atau area publik.
“Setelah vaksinasi bisa langsung melakukan kegiatan seperti biasa tanpa ada hambatan apa pun yang berarti. Kemarin saya langsung bertemu dengan Pak Wali Kota Bogor untuk sosialisasi protokol kesehatan,” kata dia.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten