Proyek Galian Tambang Rusak Gua Keramat Suku Aborigin Berumur 46.000 Tahun

30 Mei 2020 19:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gua berusia 46.000 tahun peninggalan suku Aborigin sengaja diledakkan untuk memuluskan proyek galian tambang bijih besi. Foto: Puutu Kunti Kurrama And Pinikura Aboriginal Corporation
zoom-in-whitePerbesar
Gua berusia 46.000 tahun peninggalan suku Aborigin sengaja diledakkan untuk memuluskan proyek galian tambang bijih besi. Foto: Puutu Kunti Kurrama And Pinikura Aboriginal Corporation
ADVERTISEMENT
Situs gua bersejarah peninggalan suku Aborigin berusia 46.000 tahun di Australia Barat baru saja diledakkan. Dua situs gua ini sengaja dihancurkan untuk memberi jalan bagi proyek penambangan bijih besi, kendati punya nilai sejarah dan budaya yang besar bagi pribumi Australia.
ADVERTISEMENT
Jajaran gua ini dihancurkan dengan bahan peledak akhir pekan lalu, sebagaimana dilaporkan juru bicara perusahaan pertambangan, Rio Tinto, kepada ABC News. Lokasi penambangan memang berada di situs gua, sekitar 60 kilometer sebelah barat laut Mount Tom Price, dekat dataran tinggi Hamersley.
Dikutip IFL Science, temuan-temuan arkeolog sebelumnya telah menunjukkan bahwa gua-gua tersebut pertama kali dihuni oleh suku Aborigin lebih dari 46.000 tahun yang lalu, membuat mereka termasuk kelompok gua tertua yang dihuni di dataran tinggi.
Saat penggalian pada 2014, arkeolog menemukan harta karun artefak berusia 28.000 tahun, termasuk alat dan benda suci. Yang paling menakjubkan dari semuanya, gua itu berisi seikat rambut manusia berumur 4.000 tahun.
Analisis genetik rambut menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di gua-gua ini ribuan tahun yang lalu adalah leluhur langsung dari pewaris situs saat ini di daerah tersebut, yaitu orang Puutu Kunti Kurrama dan Pinikura (PKKP).
ADVERTISEMENT
Mengingat pentingnya warisan dalam budaya orang-orang PKKP, penghancuran gua-gua menjadi pukul berat bagi mereka
"Ini mengerikan. Dan sangat emosional ketika Anda mendengar bahwa situs-situs tersebut telah dihancurkan, usia situs-situs itu dan bahwa orang-orang Puutu Kunti Kurrama dan orang-orang Pinikura telah memiliki koneksi langsung ke situs itu. Di situlah leluhur kita menduduki negara itu,” ujar Burchell Hayes, Direktur Perusahaan Aborigin PKKP dan anggota Komite Tanah Kurrama, dikutip IFL Science.
Suku Aborigin Australia. Foto: Shutter Stock
"Ini benar-benar sulit untuk menerima bahwa gua itu tidak ada lagi," tambahnya.
Otorisasi untuk pemusnahan situs diberikan langsung oleh Menteri Urusan Aborigin pada 2013 sesuai dengan amanat Aborigin Heritage Act tahun 1972, yang dirancang untuk mendukung peluang penambangan. Undang-undang berusia 48 tahun ini mendapat kecaman karena dianggap ketinggalan zaman dan tidak peka terhadap masalah suku Aborigin.
ADVERTISEMENT
Aboriginal Heritage Act 1972 saat ini sedang ditinjau ulang dalam upaya untuk mencegah situasi seperti ini muncul di masa depan.
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.