Racun Mematikan Ubur-Ubur Raksasa, Sengat Ribuan Perenang Tiap Tahun

22 Juni 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ubur-ubur Nomura dengan berat 200 kilogram punya racun yang sangat mematikan. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur Nomura dengan berat 200 kilogram punya racun yang sangat mematikan. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ubur-ubur raksasa Nemopilema nomurai atau lebih dikenal sebagai ubur-ubur Nomura punya berat mencapai 200 kilogram. Di kedalaman laut, ia selalu siap melepaskan racun dari banyak tentakelnya yang panjang.
ADVERTISEMENT
Nomura adalah salah satu spesies ubur-ubur terbesar di dunia dan dilaporkan menyengat ratusan ribu perenang di China, Korea, dan Jepang setiap tahun.
Ketika sengatan terjadi, racun makhluk itu menyebabkan rasa sakit yang amat parah diikuti oleh ruam kemerahan dan pembengkakan. Dalam beberapa kasus, sengatan dapat menyebabkan syok, cedera parah, atau bahkan kematian, meskipun jarang terjadi.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan menganalisis racun Nomura melalui sekuensing genom, transkriptomik, dan proteomik. Melalui tiga metode tersebut, mereka berhasil menemukan campuran yang sangat kompleks di lebih dari 200 racun yang terkandung dalam sengatan ubur-ubur Nomura. Masing-masing racun dapat menargetkan organ tertentu atau merusak sistem tubuh.
Ubur-ubur Nomura. Sumber: Wikimedia Commons
"Meskipun kami mencoba memurnikan toksin mematikan dari racun N. nomurai, sangat sulit untuk memisahkannya dari protein lain secara individual," tulis para peneliti, dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Dalam studi tersebut, tim juga memotong dan membekukan tentakel langsung dari ubur-ubur yang masih hidup, sebelum disentrifugasi untuk mengumpulkan nematocysts, sel khusus dalam ubur-ubur yang berisi endapan racun.
Peneliti lantas mengekstraksi protein racun dan memisahkannya menjadi kelompok yang berbeda. Protein yang berhasil diekstraksi kemudian disuntikkan ke tikus, untuk melihat mana yang mati.
Hasilnya, sekelompok terdiri dari 13 protein mirip racun yang berpotensi berakibat fatal, beberapa di antaranya menargetkan membran sel, yang lain menargetkan saluran kalium, sementara yang lain memiliki efek penggumpalan darah.
Pada skala yang lebih besar, konsekuensinya termasuk kongesti vaskular jantung, degenerasi vaskular, kematian sel di hati, gangguan ginjal, dan radang paru-paru.
Saat membedah tikus usai diinjeksi racun, para peneliti menemukan infeksi paru-paru dan edema adalah penyebab kematian yang paling mungkin. Hal ini konsisten dengan penyebab kematian pada manusia yang tersengat ubur-ubur.
ADVERTISEMENT
Memahami lebih baik racun Nomura dapat membantu dalam mengembangkan penangkal sengatan ubur-ubur. Namun masih butuh penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi sejauh mana racun berpotensi mematikan baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya.