Ragukan Virus Corona dan Anti Masker, Pria Ini Meninggal karena COVID-19

13 Juli 2020 10:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendiang Richard Rose.  Foto: Facebook/Rickrose200
zoom-in-whitePerbesar
Mendiang Richard Rose. Foto: Facebook/Rickrose200
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria bernama Richard Rose di Ohio, Amerika Serikat, meninggal dunia karena virus corona. Kematiannya menyita perhatian publik karena Rose kerap mem-posting berbagai pernyataan yang kontroversial.
ADVERTISEMENT
Pria pendukung Donald Trump itu pernah mengkritik para demonstran Black Lives Matter di Minneapolis dan menganggap gerakan itu sebagai lelucon. Ia juga mendukung gagasan Trump yang kerap meremehkan pandemi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
“Saya mendukung presiden saya dan semua pernyataannya. Saatnya kita memiliki presiden yang mendukung kita. Saya senang memanggil Trump Presiden,” tulis Rose dalam sebuah posting-an Facebook.
Rose menganggap pandemi sebagai ‘hype’ dan meragukan virus corona yang tengah menyebar di negaranya. Ia menuding partai demokrat sengaja membesar-besarkan wabah COVID-19. Ia bahkan tidak mau memakai masker selama masa pandemi berlangsung.
Postingan Richard Rose di Facebook. Foto: Facebook/rickrose2007
“Mati kita perjelas. Aku tidak akan membeli masker. Sejauh ini aku sudah hidup tanpa membeli masker sialan itu,” tulis Rose. “Aku muak menyalakan TV melihat partai politik dan omong kosongnya tentang COVID-19.”
ADVERTISEMENT
Pada 1 Juli 2020, ia kembali posting sebuah pernyataan, namun unggahan kali ini sedikit berbeda. Alih-alih mencibir dan mengkritik corona, ia justru mengaku telah terinfeksi virus mematikan tersebut dan mengalami gejala-gejala seperti COVID-19.
“Beberapa hari terakhir saya sakit keras. Pagi ini saya melakukan tes swab. Saya harus segera tahu hasilnya. Saya hanya ingin merasakan sehat lagi,” papar Rose.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Beberapa saat kemudian, dia kembali pasang status di Facebook dan mengatakan bahwa dirinya positif COVID-19. “Baik saya secara resmi dikarantina selama 14 hari ke depan. Saya baru saja dinyatakan positif COVID-19. Menyebalkan karena saya baru saja mulai pekerjaan baru,” ungkap Rose dalam akun Facebooknya.
Pada 2 Juli, Rose membagikan kondisinya yang semakin memburuk dan mengaku kesulitan bernapas. Dua hari kemudian, veteran Angkatan Darat AS itu dinyatakan meninggal dunia. Hal itu disampaikan oleh Nicky Conley, teman Rose.
ADVERTISEMENT
“Kamu mendengar tentang virus ini dan kamu tidak berharap itu memengaruhi orang, orang yang berusia muda seperti kita,” kata Conley kepada sebuah stasiun televisi, seperti dikutip Daily Mail. “Sungguh mengerikan kehilangan Rose, tetapi bagian yang lebih tragis dari itu adalah ia yang terinfeksi karena tindakan yang dia pilih.”