Ratusan Spesies Bakteri Misterius Muncul di Perut Manusia kalau Hidup di Mars

30 April 2021 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi drone luar angkasa bantu penyelidikan astronaut di Mars. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi drone luar angkasa bantu penyelidikan astronaut di Mars. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Umat manusia selangkah lagi berkoloni di Mars. Namun, mimpi besar untuk hidup di dunia yang sepenuhnya baru harus berhadapan dengan banyak ketidakpastian pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Salah satu ketidakpastian itu menyoal apa yang bakal terjadi dengan tubuh manusia jika berkoloni di Planet Merah? Pertanyaan jadul tersebut muncul kembali tatkala sekelompok ilmuwan baru-baru ini menemukan spesies bakteri misterius di perut astronaut yang menjalani uji coba hidup di kondisi artifisial mirip Mars.
Uji coba tersebut--yang dikenal sebagai program Mars500 dan melibatkan enam astronaut dari Rusia, Eropa dan China--berlangsung selama 520 hari di Moscow, Rusia pada 2010 hingga 2011. Dalam kurun waktu tersebut, para astronaut dikurung di ruang isolasi khusus yang kondisinya mirip dengan lingkungan Mars.
Tak lama setelah uji coba berlangsung, para ilmuwan sebenarnya sudah menganalisis perubahan psikologis dan fisiologis yang dialami astronaut. Meski demikian, analisis ulang terbaru yang dilakukan McGill University dan Université de Montreal (UdeM) dari uji coba tersebut menemukan apa yang luput diperhatikan para ilmuwan awal yang meneliti perubahan astronaut yang hidup di kondisi Mars: spesies mikroba misterius.
ADVERTISEMENT
“Apa yang membuat kami penasaran adalah peningkatan signifikan spesies mikroba spesifik yang tidak diketahui yang telah diamati dalam penelitian terbaru lainnya menggunakan teknologi metagenomik canggih tetapi masih menjadi misteri,” jelas Frédéric Pitre, seorang ahli biologi UdeM sekaligus rekan penulis dari studi terbaru.

Perubahan tubuh manusia jika hidup di Mars

Dalam penelitian awal, para ilmuwan menemukan bahwa keenam astronaut mengalami perubahan besar pada massa tubuh, kekuatan otot, dan indikator lainnya, usai hidup dalam isolasi khusus mirip kondisi Mars.
Selain kehilangan massa tubuh dan kekuatan otot yang signifikan, awak Mars500 juga mengalami gangguan prediabetik utama dalam metabolisme glukosa mereka, gejala yang sering terlihat setelah penerbangan luar angkasa dalam jangka waktu lama. Glukosa adalah subkategori karbohidrat yang umum ditemukan dalam roti, buah-buahan, sayuran, dan produk susu, dan merupakan salah satu sumber bahan bakar tubuh manusia.
Ilustrasi bakteri. Foto: skeeze via Pixabay
Adapun dalam penelitian terbaru yang dilakukan McGill University dan Université de Montreal (UdeM), para peneliti hendak menyelidiki perubahan mikrobioma dalam sistem pencernaan para astronaut. Untuk mencapai tujuan itu, para peneliti menggunakan teknologi genom terbaru yang dikembangkan untuk mengidentifikasi perubahan mikrobioma.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan mereka pada akhirnya menemukan bahwa astronaut Mars500 kehilangan bakteri baik di usus yang biasanya akan memecah pati, mencegah peradangan usus, dan menyerap nutrisi.
Para peneliti juga menemukan peningkatan bakteri misterius di perut astronaut. Bakteri ini merupakan spesies baru dan hanya terpantau di tubuh manusia.
Hingga saat ini, dampak bakteri tersebut bagi kesehatan manusia masih jadi misteri.
“Kami harus berhati-hati untuk tidak mengasumsikan hubungan kausal antara perubahan mikrobioma usus dan gangguan metabolisme kru,” kata Nicholas Brereton, seorang peneliti di Institut de recherche en biologie végétale UdeM sekalaigus penulis utama studi ini.
“Penurunan signifikan pada bakteri usus tertentu ini masuk akal dengan gejala dan identifikasi perubahan mikrobioma yang signifikan merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan astronaut”.
ADVERTISEMENT

200 spesies bakteri misterius

Menariknya, spesies bakteri baru yang ditemukan para peneliti tak cuma hanya satu jenis saja. Setidaknya, para peneliti menemukan lebih dari 200 spesies bakteri misterius dari enam kru yang ikut uji coba Mars500.
Ilustrasi bakteri Foto: dok.Shutterstock
“Bagian substansial dari mikrobioma manusia sangat unik untuk setiap individu, seperti ekosistem lainnya, tetapi ada juga bakteri usus penting yang umum pada individu,” kata Emmanuel Gonzalez, spesialis metagenomik dari Interdisciplinary Initiative in Infection and Immunity McGrill University sekaligus anggota penulis dalam penelitian ini.
“Menilai mikrobioma dalam resolusi sangat tinggi memungkinkan kami mengamati perubahan signifikan yang sama pada kru Mars500 yang sebelumnya tidak terlihat,” kata Gonzalez.
Penemuan ini telah dipublikasi di Computational and Structural Biotechnology Journal pada 23 April 2021. Meski laporan tersebut belum secara lengkap menjabarkan apa dan bagaimana dampak spesies bakteri misterius ini bagi manusia, ia setidaknya menambah wawasan terkait apa yang dapat kita harapkan ketika hidup di Mars.
ADVERTISEMENT
Badan antariksa AS NASA sendiri telah mengumumkan bahwa mereka akan mengirim astronaut ke Mars pada 2030 mendatang.