Riset Baru: Virus Corona Bisa Menyerang Otak Lewat Hidung

3 Desember 2020 10:04 WIB
Ilustrasi otak manusia. Foto: pixabay/TheDigitalArtist
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi otak manusia. Foto: pixabay/TheDigitalArtist
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru terkait virus corona menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan. Menurut para ilmuwan, bukti menunjukkan bahwa virus corona SARS-CoV-2 bisa menyerang otak manusia melalui saluran pernapasan atau hidung.
ADVERTISEMENT
Hal ini disimpulkan peneliti setelah menganalisis hasil autopsi terhadap puluhan pasien COVID-19. Tim peneliti menemukan 33 pasien yang memiliki material virus corona pada bagian otak.
Ilmuwan berpikir bahwa sumber serangan ini berasal dari bagian atas saluran pernapasan manusia yang disebut sebagai nasofaring. Menurut penelitian, bagian ini berpotensi menjadi titik pertama infeksi virus SARS-CoV-2, dan merupakan titik lemah pertahanan otak kita.
Setelah berhasil, virus tersebut akan mereplikasi diri dan menyerang sistem saraf manusia. Meski penelitian ini masih bersifat awal atau preliminary, riset ini cukup mengkhawatirkan bagi para ahli.
Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock
Perlu dipahami bahwa otak manusia memperoleh suplai aliran darah yang berbeda dengan seluruh tubuh kita yang lain. Aliran darah tersebut dibatasi oleh sebuah pembatas semipermeable bernama sawar darah otak (blood-brainbarrier).
ADVERTISEMENT
Pembatas ini bertanggung jawab untuk menghalau semua patogen, virus, bakteri, dan lain sebagainya untuk masuk dan menyerang otak. Meski cukup Tangguh, ada beberapa virus yang mampu mengalahkan pembatas itu. Sayangnya, virus SARS-CoV-2 adalah salah satunya.
Penemuan ini bisa menjelaskan berbagai gejala penyakit saraf yang diderita pasien COVID-19. Gejala-gejala seperti kehilangan indera penciuman dan pengecap, sakit kepala, pusing, dan lain sebagainya bisa terjadi karena virus corona berhasil mengganggu otak kita.
Selain itu, penelitian lain juga telah berhasil mengungkap RNA virus corona di otak dan cerebrospinal fluid (CSF) seorang pasien COVID-19. Ilmuwan masih mencoba menjelaskan penemuan tersebut.
Salah satu penjelasan yang diajukan berkaitan dengan protein mahkota yang dimiliki oleh virus corona. Mahkota tersebut dikatakan dapat membuat sel pada sawar darah otak membengkak, sehingga terdapat jarak antar sel, dan membuat virus corona bisa masuk.
Sebuah mikrograf elektron transmisi yang tidak bertanggal dari partikel virus SARS-CoV-2 yang diambil dari pasien yang diisolasi di Amerika Serikat. Foto: NIAID Integrated Research Facility (IRF) via REUTERS
Namun, ilmuwan juga memperoleh kemungkinan lain yang lebih rumit dan mengkhawatirkan. Pasalnya, melalui autopsi, ilmuwan juga berhasil menemukan RNA virus pada bagian atas hidung manusia dan beberapa bagian pada otak.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan juga menemukan protein mahkota virus SARS-CoV-2 pada sel-sel neuron manusia. Sel neuron atau sel saraf merupakan sel yang bertugas untuk menghantarkan rangsang dari tubuh ke otak, dan mengirimkan respons dari otak ke bagian tubuh kita.
Hal ini mengindikasikan bahwa virus corona tidak hanya berhasil menembus sawar darah otak. Namun, virus dapat menembusnya dengan cara menumpang pada sebuah sistem saluran tubuh manusia yang belum dapat ditentukan oleh ilmuwan.
Sebagai contoh, virus corona bisa saja menyerang otak dengan menumpang saraf olfaktori manusia. Sistem tersebut berfungsi untuk menentukan rasa suatu makanan. Hal ini dapat menjelaskan dengan baik mengapa pasien corona sering kehilangan indera pengecap.
Namun begitu, ilmuwan masih akan terus mencari penjelasan yang pasti untuk kondisi ini. Saat ini, riset tersebut telah tayang dan terpublikasi di jurnal ilmiah Nature Neuroscience.
ADVERTISEMENT
(EDR)
***
Saksikan video menarik di bawah ini.