Riset: Daging Salmon Beku Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona

10 September 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi daging salmon. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi daging salmon. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, peneliti mengungkap bahwa virus corona bisa menular lewat kemasan makanan beku. Kini, berdasarkan penelitian terbaru, salmon mentah dan beku bisa mengandung virus corona selama seminggu.
ADVERTISEMENT
Hasil riset yang dilakukan oleh peneliti China itu mengungkap bahwa salmon beku yang mengandung virus corona juga bisa menjadi sumber penularan. Temuan itu juga membuktikan bahwa virus corona bisa bertahan di tempat yang sangat dingin sekalipun.
Menurut para peneliti dari Universitas Pertanian China Selatan dan Akademi Ilmu Pertanian Guangdong di Guangzhou, virus ini bisa bertahan pada sampel salmon beku yang disimpan pada suhu 4 derajat Celsius. Dalam keadaan itu, virus bisa bertahan hingga delapan hari.
Berdasarkan laporan Bloomberg, Otoritas China menyelidiki berbagai macam daging impor kemasan yang diduga sebagai sumber penularan COVID-19 sejak Juni lalu. Hal ini menjadi protokol kesehatan impor makanan sejak penemuan patogen COVID-19 pada kemasan makanan.
Ilustrasi salmon stres. Foto: Thinkstock
Berdasarkan data badan bea cukai China pada Selasa (8/9), ada lebih dari 500.000 sampel makanan yang diuji. Enam di antaranya positif terkontaminasi virus corona. 
ADVERTISEMENT
"Ikan yang terkontaminasi SARS-CoV-2 dari suatu negara dapat dengan mudah diangkut ke negara lain dalam waktu satu minggu. Ini adalah sumber penularan (COVID-19) internasional," kata para peneliti. 
Ahli mencatat, selama pengiriman dari satu negara ke negara lain, ikan disimpan dalam suhu 0 sampai 4 derajat Celsius.
Hingga Senin (7/9) , China telah menyetop impor dari 56 perusahaan di 19 negara setelah karyawan perusahaan ada yang terinfeksi. Sebelumnya, wabah penyebab pandemi itu awalnya dikaitkan dengan Pasar Hewan dan Makanan Laut Huanan di Wuhan, China pada Desember 2019. 
Namun ahli mencatat, wabah pada bulan Juni di China berkaitan dengan Pasar Makanan Laut Xinfadi, Beijing. Hingga hari ini, tercatat lebih dari 27 juta orang di seluruh dunia terinfeksi COVID-19 dengan lebih dari 902 ribu orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT