Riset: Diet Keto Ampuh Tangkal Virus Flu

Ilustrasi flu. Foto: Shutter Stock

Diet ketogenik atau kerap disebut diet keto tak hanya meraih popularitas, tapi juga kontroversi. Penerapan pola makan dengan menu tinggi lemak tapi rendah karbohidrat ini disebut-sebut bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

Namun perlu dicatat, penerapan diet ini butuh ekstra hati-hati. Sebab, konsumsi lemak berlebih bisa berisiko bagi kesehatan.

Kendati masih banyak pro dan kontra, sebuah riset baru dari Universitas Yale mengungkap keunggulan diet keto yang mampu melawan virus flu. Tim peneliti menguji lewat perbandingan tikus yang makan makanan tinggi karbohidrat, dengan tikus yang diberi diet keto. Keduanya sama-sama terpapar virus influenza.

Ilustrasi flu. Foto: Shutterstock

Menu diet keto pada penelitian ini meliputi daging, ikan, unggas, dan sayuran non-tepung. Beberapa waktu usai pemberian makanan ini pada tikus, subset sel T di paru-paru merespons dengan menambah produksi lendir dari saluran pernapasan yang efektif membunuh virus.

Padahal, bagian dari sel T tersebut tak terhubung dengan sistem imun yang bertugas menangkal virus influenza. Dengan kata lain, kandungan makanan tinggi lemak dapat mengaktifkan sel T di paru-paru saat terpapar influenza.

“Ini temuan yang sama sekali tidak terduga,” kata salah satu peneliti, Akiko Iwasaki, seperti dikutip Science Daily.

Ilustrasi wanita diet. Foto: Shutterstock

Proyek ini merupakan gagasan dari dua peserta pelatihan di Yale. Awalnya, ditemukan ada aktivator sistem kekebalan tubuh bernama inflammasome yang justru dapat menyebabkan anomali pada kerja imun. Peneliti lain lantas menguji coba pengaruh diet ketogenik terhadap inflammasome ini. Hasilnya, pembentukan inflammasome dapat dicegah dengan asupan menu keto.

Dari sana, muncul gagasan lain: Apakah diet keto juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap petogen seperti virus flu?

Hasilnya seperti yang sudah dijabarkan, diet keto memicu pelepasan sel T di paru-paru sebagai penghasil lendir yang berfungsi menjebak virus.

“Studi ini menunjukkan bahwa cara tubuh membakar lemak dalam kondisi ketosis (pembakaran cadangan lemak karena defisit karbohidrat) karena apa yang kita makan, dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi flu,” kata salah satu peneliti.