Riset: Hubungan Seks Harus Pakai Masker untuk Cegah Corona

5 Juni 2020 8:03 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pasangan yang hendak melakukan hubungan seks disarankan untuk memakai masker agar tidak tertular virus corona. Saran ini disampaikan setelah adanya studi terbaru dari Harvard University yang melihat risiko penularan virus corona dalam hubungan seks.
ADVERTISEMENT
Meski penularan virus corona lewat hubungan seks belum dapat diketahui, seseorang bisa tertular virus corona lewat aerosol atau droplet air liur pasangannya yang telah terinfeksi.
Studi berjudul Sexual Health in the SARS-CoV-2 Era ini telah dipublikasi dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada 8 Mei 2020. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan panduan tentang bagaimana menangani kesehatan dan aktivitas seksual di tengah pandemi corona.
Dalam laporan mereka, para peneliti membuat peringkat berbagai macam aktivitas seks dan risiko penularan yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Dari peringkat tersebut, orang yang tidak melakukan aktivitas seksual punya risiko tertular virus corona yang paling rendah. “Risiko rendah untuk infeksi, meskipun tidak layak untuk banyak orang,” tulis peneliti.
ilustrasi seks Foto: Shutterstock
Di urutan berikutnya, masturbasi dan aktivitas seksual pada platform digital berada di posisi ke-2 dan 3 sebagai aktivitas seksual dengan "risiko rendah".
ADVERTISEMENT
“Pasien harus diberi konseling tentang risiko tangkapan layar percakapan atau video dan pemerasan seksual,” kata para peneliti dalam catatan mereka mengenai risiko aktivitas seksual di platform digital. Para peneliti menambahkan, anak di bawah umur harus diberi konseling tentang risiko predator seksual secara online, yang menurut mereka telah meningkat sejak pandemi corona dimulai.
Di urutan ke-4, para peneliti mencantumkan hubungan seks dengan orang se-rumah sebagai aktivitas berisiko. Sebagai catatan, risiko aktivitas tersebut muncul mengingat seseorang mungkin telah terinfeksi virus corona dari luar rumah dan tidak menunjukkan gejala COVID-19.
Ilustrasi berhubungan seks. Foto: Shutterstock
Adapun di urutan terakhir, aktivitas seksual yang paling berisiko tertular corona adalah berhubungan seks dengan seseorang yang berasal dari luar rumah.
“Pasien berisiko terinfeksi dari pasangan seks jika mereka terpapar saat berada di luar rumah. Pasien berisiko terinfeksi dari pasangan yang terinfeksi-SARS-CoV-2 yang asimptomatik,” kata peneliti.
ADVERTISEMENT
“Pasien harus diberi tahu tentang risiko infeksi dari pasangan, serta teknik pengurangan risiko yang termasuk meminimalkan jumlah pasangan seksual, menghindari pasangan seks dengan gejala yang konsisten dengan SARS-CoV-2, menghindari ciuman dan perilaku seksual dengan risiko penularan oral atau yang melibatkan sperma atau air seni, mengenakan masker, mandi sebelum dan sesudah hubungan seksual, dan membersihkan ruang fisik dengan sabun atau tisu alkohol,” pungkas para peneliti.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)