news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Kebahagiaan Pernikahan Bisa Dipengaruhi Faktor Genetika

3 Maret 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pernikahan. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang memengaruhi kebahagiaan orang dalam menjalani pernikahan. Bisa jadi cinta merupakan faktor penentu ihwal urusan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tapi, jangan salah, ternyata ada faktor tidak diduga yang bisa membuat pernikahan menjadi bahagia. Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa faktor genetika juga memainkan peran penting dalam kebahagiaan jangka panjang bagi setiap pasangan.
Dalam riset yang diterbitkan jurnal PLOS One, seorang profesor dari Yale School of Public Health, Joan Monin, bersama timnya melakukan serangkaian penelitian, di mana mereka mempelajari 178 pasangan dengan usia kisaran 37-90 tahun.
Dalam penelitian itu, para peserta diminta untuk menyelesaikan survei tentang kepuasan dan perasaan aman dalam pernikahan. Mereka juga memberikan sampel air liur guna keperluan genotipe--mengenali susunan genetika.
Perencanaan Pernikahan. Foto: Dok. Pribadi
Hasilnya, pasangan yang memiliki variasi genetika dalam reseptor oksitosin OXTR rs53576 atau disebut genotipe GG, mendapatkan kepuasan pernikahan yang lebih besar ketimbang pasangan lain. Orang-orang dengan genotipe GG mengaku lebih bahagia dalam menjalani pernikahannya.
ADVERTISEMENT
Tim memperkirakan pasangan dengan genotipe GG setidaknya telah menyumbang 4 persen lebih besar dalam kepuasan pernikahannya. Persentase ini memang kecil, namun mempunyai pengaruh yang signifikan, terutama jika kita melihat ada banyak faktor yang berkontribusi pada hubungan yang bahagia.
Variasi genetika OXTR rs53576 sendiri telah dikaitkan dengan stabilisasi emosional, empati, dan kemampuan bersosialisasi yang baik. Maka, tidak heran jika pasangan tersebut lebih bahagia mengingat hormon oksitosin berperan dalam ikatan sosial.
"Studi ini menunjukkan bahwa apa yang kita rasakan dalam hubungan, bukan hanya dipengaruhi oleh pengalaman kita bersama dengan pasangan dari waktu ke waktu," kata Morin. "Dalam pernikahan, seseorang juga dipengaruhi oleh kecenderungan genetika mereka," imbuhnya, seperti dikutip dari IFL Science.
Salah satu peserta nikah massal, Iwan saat mengucapkan Ijab pernikahan di acara nikah massal perayaan tahun baru 2019. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penasaran dengan temuan ini, para peneliti terus mencari tahu guna mengetahui lebih banyak tentang dampak OXTR rs53576 pada kepuasan pernikahan. Para peneliti juga tertarik untuk melihat apakah dan bagaimana variasi genetik memengaruhi hasil hubungan dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Hmmm... fakta yang menarik juga ya.