Riset: Kualitas Udara Rumah Lebih Buruk daripada di Luar Ruangan

24 Februari 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurangnya ventilasi udara, perabotan rumah yang rusak, hingga sesederhana karpet yang lembap menjadi beberapa faktor yang menyebabkan buruknya kualitas udara di dalam rumah. Foto: dok. Polytron Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kurangnya ventilasi udara, perabotan rumah yang rusak, hingga sesederhana karpet yang lembap menjadi beberapa faktor yang menyebabkan buruknya kualitas udara di dalam rumah. Foto: dok. Polytron Indonesia
Rumah yang terlihat bersih belum tentu mempunyai kualitas udara yang baik. Dilansir laman United States Environmental Protection Agency (EPA), udara di dalam rumah bahkan dapat lebih tercemar daripada udara di luar ruangan. Tingkat polutannya mencapai 2-5 kali lebih tinggi daripada polutan di luar.
Penelitian lain juga menunjukkan, orang yang menghabiskan 90 persen waktunya di dalam rumah lebih rentan terpapar polusi daripada mereka yang sering berada di luar ruangan. Berdasarkan data WHO, polusi udara dalam ruangan dapat menyebabkan 4 juta kematian dini setiap tahunnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan buruknya kualitas udara dalam ruangan. Mulai dari kurangnya ventilasi udara, perabotan rumah yang rusak, hingga sesederhana karpet yang lembap. Dalam beberapa kasus, kompor gas yang tidak dipasang dengan benar pun dapat mengeluarkan zat karbon monoksida yang lebih tinggi.
Selain itu, asap ketika memasak juga dapat mencemari udara di dalam rumah. Dilansir The New Yorker, asap tersebut membuat senyawa organik volatil (VOC) di dalamnya menguap dan terhirup oleh manusia secara tidak sadar. Meski beberapa tidak berbau sama sekali, VOC mengandung molekul berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
Asap memasak dapat membawa senyawa beracun ke dalam rumah. Foto: Shutterstock
Ya, buruknya kualitas udara di dalam rumah tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bila dibiarkan. Ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan tingginya tingkat penularan virus seperti sekarang. Risiko terserang penyakit pun bisa jadi lebih tinggi lagi.
Kelelahan, batuk, hidung tersumbat, sakit kepala, hingga sesak napas dapat menjadi gejala-gejala awal yang menandakan buruknya kualitas udara dalam rumah. Bila seseorang mempunyai alergi atau penyakit pernapasan —seperti asma dan jantung— risiko yang terjadi mungkin bisa lebih parah lagi.
Lantas, bagaimana mengatasinya?
Pastikan rumah mempunyai ventilasi yang cukup untuk keluar-masuk udara. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat juga merekomendasikan untuk memasang perangkat pembersih udara, terutama bila Anda tinggal di tempat yang jarang mendapatkan ventilasi memadai, seperti apartemen.
Salah satu perangkat pembersih udara yang bisa Anda pilih yaitu Polytron Air Purifier. Dengan fitur HEPA 13 Filter di dalamnya, air purifier ini mampu menyedot udara kotor sekaligus menyaring debu, bakteri, dan virus yang bertebaran dalam partikel udara hingga berukuran 0,3 mikron. UV-C lamp yang memiliki energi UV-C 11.962 uj/cm² dalam air purifier ini pun dapat menonaktifkan dan membunuh 99,99 persen virus influenza, bakteri Smallpox dan bakteri Tuberculosis dalam waktu 1 menit.
Tak hanya itu, Polytron Air Purifier juga dapat menyerap bau di dalam rumah berkat Activated Carbon Filter yang disematkan dalam produk ini. Sehingga, kualitas dan kesegaran udara dalam rumah pun bisa senantiasa terjaga.
Dengan fitur HEPA 13 Filter di dalamnya, Polytron Air Purifier mampu menyedot udara kotor sekaligus menyaring debu, bakteri, dan virus yang bertebaran dalam partikel udara hingga berukuran 0,3 mikron. Foto: dok. Polytron Indonesia
Polytron Air Purifier mempunyai tiga jenis perangkat yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan: PAP 168 yang mempunyai kapasitas ruangan 60 m², PAP 128 dengan kapasitas ruangan 25 m², dan PCP 01 dengan kapasitas ruangan 12 m².
Khusus PAP 168 dan PAP 128, Polytron menyematkan fitur air quality sensor yang mampu memantau kualitas udara rumah Anda. Sensor tersebut akan mendeteksi level udara di dalam rumah dan menampilkannya melalui simbol serta warna lampu. Ketika kualitas udara kurang baik, alat ini akan mengontrol kinerja kecepatan kipasnya secara otomatis untuk menghasilkan udara yang lebih bersih.
Karena didesain untuk ruangan yang besar, PAP 168 juga dilengkapi dengan fitur Photocatalytic Oxydation (PCO) yang menggunakan kekuatan gelombang untuk menghancurkan partikel udara terkecil hingga 0,001 mikron. Selain itu, teknologi Ion Generator di dalamnya juga mampu melepaskan ion negatif yang tersebar di dalam ruangan.
Polytron Air Purifier PAP 168 dilengkapi dengan fitur Photocatalytic Oxydation (PCO) yang menggunakan kekuatan gelombang untuk menghancurkan partikel udara terkecil hingga 0,001 mikron. Foto: dok. Polytron Indonesia
Polytron Air Purifier PAP 168 dapat digunakan lebih dari 4.000 jam pemakaian. Nantinya, indikator Replace Filter akan otomatis memberitahukan pengguna bila sudah saatnya untuk mengganti filter.
Ragam produk Polytron Air Purifier telah tersedia di toko-toko elektronik terdekat maupun e-commerce favorit Anda. Mulai sekarang, yuk lindungi diri dengan menghirup udara yang lebih bersih di dalam rumah dengan Polytron! Untuk informasi lengkap, Anda dapat mengunjungi laman resmi Polytron Indonesia di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Polytron Indonesia