Riset: Perokok yang Minum Alkohol Lebih Berisiko Terkena Kanker

27 Oktober 2019 12:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah perokok. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah perokok. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah riset baru menemukan perokok yang minum alkohol berisiko 30 kali lebih tinggi terkena kanker dibanding mereka yang hanya merokok atau minum alkohol saja.
ADVERTISEMENT
Laporan riset ini ada dalam buku panduan yang dikeluarkan oleh Scottish Health Action on Alcohol Problems (Shaap). Isi laporan tersebut mengacu pada penelitian tentang hubungan antara alkohol dan penggunaan tembakau yang menyebabkan kanker.
Menurut riset ini, orang yang menikmati tembakau dan alkohol bersamaan mengalami peningkatan risiko terkena kanker bibir, mulut, faring, laring, dan kerongkongan. Risikonya 30 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi hanya satu dari keduanya. Seluruh laporan tentang riset ini sudah diterbitkan dengan judul "Alcohol and Cancer Risks: A Guide for Health Professionals".
Ilustrasi perokok. Foto: Shutterstock
Ketua Shaap, Dr Peter Rice, menjelaskan dari laporan pada tahun 2012, ditemukan tidak ada tingkat aman konsumsi alkohol yang berkaitan dengan pemicu risiko kanker.
"Pengetahuan terus maju dan kami senang untuk mempublikasikan laporan yang diperbarui ini. Orang-orang ingin mengambil tindakan untuk mengurangi risiko kanker mereka dan laporan ini dapat membantunya," jelasnya, seperti dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Buku panduan Shaap juga menyajikan bukti bahwa minum alkohol dapat mengganggu pemulihan dari kanker, termasuk ketika sedang kemoterapi obat-obatan.
Ilustrasi pasien menjalani kemoterapi. Foto: Thinkstock
Penelitian juga menunjukkan kanker payudara lebih mungkin terjadi pada orang yang minum alkohol lebih dari lima kali per minggu. Chairwoman of the Scottish Cancer Prevention Network, Profesor Annie Anderson, menjelaskan mengurangi minum alkohol bisa menurunkan risiko kanker.
"Kita tahu bahwa membantu orang mengurangi asupan alkohol berarti membantu orang mengurangi risiko kanker mereka. Ketika tingkat kanker meningkat, kebutuhan akan asupan alkohol untuk menguranginya menjadi semakin penting," ungkapnya.