Riset: Rekaman Suara Tawa Bikin Candaan Terdengar Lebih Lucu

24 Juli 2019 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang bercanda dan tertawa. Foto: Edgard Garrido/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang bercanda dan tertawa. Foto: Edgard Garrido/REUTERS
ADVERTISEMENT
Rekaman suara tawa sering kita dengan saat menonton acara komedi di televisi. Dan tampaknya, tawa buatan itu akan semakin sering kita dengar. Sebab, ada sebuah riset yang menemukan bahwa tawa buatan bisa membuat candaan, yang jelek sekalipun, terdengar lebih lucu.
ADVERTISEMENT
Laporan hasil riset ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology pada 22 Juli 2019. Dalam riset ini tim peneliti mempelajari 72 orang individu dewasa yang 24 di antaranya didiagnosis memiliki autisme.
Dalam riset, para responden diminta untuk membaca keras-keras 40 candaan. Candaan itu diikuti dengan suara rekaman tawa setelah inti candaan selesai dibaca.
Semua responden menganggap candaan terdengar lebih lucu ketika ada rekaman suara tawa. Mereka menganggap bahwa rekaman suara tawa spontan membuat candaan jauh lebih lucu dibanding rekaman tawa yang dikontrol.
Ekspresi tertawa di dunia online. Foto: Pixabay
"Suara tawa mempengaruhi seberapa lucu candaan terdengar dan saya pikir itu karena tawa adalah salah satu sinyal penting bagi manusia," ujar Sophie Scott, pemimpin riset, kepada The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Anda jadi mendapat informasi yang tidak hanya lucu tapi juga menunjukkan bahwa adalah suatu hal yang normal untuk tertawa," lanjut dia.
Para penonton tertawa melihat penampilan Charli Chaplin dari Afghanistan. Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Untuk menilai seberapa lucu suatu candaan, periset meminta 20 mahasiswa untuk membaca candaan yang periset siapkan. Bedanya, saat para mahasiswa membaca candaan, tidak ada suara rekaman tawa yang mengikuti.
Setelahnya, baru 72 responden membaca candaan-candaan itu yang diikuti dengan rekaman suara tawa. Para peneliti menulis bahwa rekaman suara tawa meningkatkan kelucuan dari candaan.
Jenis rekaman suara tawa juga mempengaruhi tingkat kelucuan. Rekaman tawa yang dikontrol meningkatkan rata-rata 10 persen kelucuan. Sedangkan, rekaman suara tawa spontan bisa meningkatkan kelucuan antara 15 sampai 20 persen.