Riset: Tolak Angin Cair Mampu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

27 Juli 2020 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Tolak Angin Sido Muncul. Foto: Instagram/@sidomunculstore
zoom-in-whitePerbesar
com-Tolak Angin Sido Muncul. Foto: Instagram/@sidomunculstore
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai produk herbal, Tolak Angin digemari masyarakat dan telah dipercaya dapat mengatasi gejala masuk angin. Produk Sido Muncul yang diformulasikan sejak tahun 1930 ini juga sudah memegang sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari BPOM.
Kabar baiknya, Sido Muncul telah melakukan beberapa penelitian terkait manfaat Tolak Angin untuk meningkatkan sel-T di dalam tubuh. Dilansir US National Library of Medicine, sel-T dapat mengenali berbagai antigen dari zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti kuman, bakteri, dan virus. Sehingga, sel yang biasa disebut limfosit T ini dapat membentuk dan memelihara respon imun.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Lembaga Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang di bawah pimpinan Prof. dr. Edi Dharmana, M.Sc., Ph.D, melakukan uji khasiat atau uji manfaat produk Tolak Angin Cair pada 2007. Hasilnya, minum Tolak Angin dua sachet dalam sehari setiap hari terbukti meningkatkan sel-T yang merupakan indikator daya tahan tubuh.
“Sel-T sangat penting untuk ketahanan tubuh terhadap penyakit. Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan, Tolak Angin terbukti dapat meningkatkan sel-T dan fagositosis yang sama dengan tujuan vaksin, yaitu meningkatkan sel-T khusus, sesuai dengan vaksinnya. Maka dari itu, sebelum vaksin COVID-19 ditemukan, tidak ada salahnya minum Tolak Angin 2 kali sehari untuk menjaga imunitas tubuh. Saya sendiri juga minum Tolak Angin selama pandemi ini. Dulu saya penderita infeksi tenggorokan kronis (faringitis), saya juga sering meriang. Saya coba minum Tolak Angin Cair dan makan permen Tolak Angin, hasilnya meriang saya sembuh dan faringitis jadi jarang kumat,” paparnya.
Tak hanya itu, mengenai ketahanan tubuh terhadap COVID-19, Prof. Edi menekankan dirinya akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sel-T yang dapat ditingkatkan setelah mengonsumsi Tolak Angin.
"Saya akan melanjutkan penelitian saya untuk mencari apakah sel-T yang meningkat setelah mengonsumsi Tolak Angin juga bermakna untuk ketahanan tubuh terhadap COVID-19." jelasnya.
Pada 2002, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang dipimpin oleh Apt. Ipang Djunarko, M.Sc., juga telah melakukan penelitian terkait manfaat Tolak Angin. Hasilnya menunjukkan bahwa Tolak Angin terbukti aman dikonsumsi selama 8,4 tahun, selama sesuai dengan dosis yang ditentukan.
"Kalau seseorang minum Tolak Angin 8,4 tahun, lalu pemakaian dihentikan selama seminggu atau dua minggu, tubuh akan tetap kembali normal. Tidak menimbulkan efek samping yang memengaruhi organ lain, seperti hati, ginjal, atau lambung. Penelitian kami waktu itu juga menunjukkan produk ini punya potensi untuk dikembangkan sebagai obat yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh." jelas Ipang.

Sido Muncul Konsisten Jaga Kualitas Produk

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, menunjukkan produk Tolak Angin. Foto: dok. Sido Muncul
Direktur Pabrik dan R&D Sido Muncul, Wahyu Widayani mengatakan Tolak Angin awalnya jamu serbuk, kemudian dikembangkan menjadi bentuk cair, tablet, soft capsule, dan permen. Produksinya pun telah melewati proses yang terstandarisasi, mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan produk, hingga uji coba sebelum produk dipasarkan.
"Di setiap step produksi, kami menyiapkan tim untuk proses kontrol. Mereka akan memeriksa apakah produk yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu yang Sido Muncul tetapkan,” jelasnya.
Sido Muncul pun selalu berinovasi dalam mengembangkan produk-produknya agar tetap berkhasiat dan digemari masyarakat. Salah satunya dengan menetapkan produk spesifikasi.
"Produk spesifikasi yang kami tetapkan misalnya saat memilih bahan baku, kami ada ketetapannya. Mikrobiologinya seperti apa, kadar airnya bagaimana, apakah bahan baku tersebut mengandung logam berat atau tidak, ada kandungan pestisidanya atau tidak, kami sudah cek semua di situ. Karena kami juga sudah ada sertifikasi halal, kami harus memastikan bahan baku yang digunakan tidak mengandung zat-zat yang diharamkan. Pada proses selanjutnya pun begitu." tutup Wahyu.