news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Virus Corona Makin Jago Terbang di Udara

24 September 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wujud asli virus corona SARS-CoV-2.  Foto: Nanographics
zoom-in-whitePerbesar
Wujud asli virus corona SARS-CoV-2. Foto: Nanographics
ADVERTISEMENT
Virus corona makin jago terbang di udara, menurut riset terbaru. Virus penyebab COVID-19 itu semakin mudah berpindah di udara seiring perkembangan evolusinya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan tersebut diutarakan para peneliti University of Maryland dalam sebuah artikel riset di jurnal Clinical Infectious Diseases pada 14 September 2021. Dalam laporannya, para peneliti membandingkan penularan via udara dari virus corona versi original dan varian Alpha — strain virus corona yang dominan sewaktu penelitian dilakukan.
Para peneliti menemukan bahwa pasien yang terinfeksi virus corona varian Alpha mengeluarkan virus 43 hingga 100 kali lebih banyak ke udara daripada orang yang terinfeksi virus corona versi asli.
Para peneliti awalnya menduga bahwa hal tersebut disebabkan karena virus corona varian Alpha menghasilkan partikel virus yang lebih banyak di hidung dan air liur. Namun, jumlah virus yang diembuskan pasien dengan varian Alpha 18 kali lebih banyak daripada yang dapat dijelaskan oleh viral load yang lebih tinggi di hidung dan liur.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, peneliti berkesimpulan bahwa virus corona sedang berkembang menuju "generasi aerosol yang lebih efisien" seiring perkembangan mutasi virus.
"SARS-CoV-2 berkembang menuju generasi aerosol yang lebih efisien dan masker yang longgar memberikan kontrol sumber yang signifikan tetapi hanya sederhana," kata peneliti dalam laporan mereka.
Penampakan varian corona Alpha B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
Peneliti mengingatkan bahwa kontrol berlapis yang berkelanjutan dan masker serta respirator yang ketat diperlukan untuk mencegah penularan virus.
Para peneliti juga menemukan bahwa masker yang longgar yang dikenakan oleh pasien COVID-19 ringan dapat mengurangi jumlah partikel bermuatan virus di udara hingga sekitar 50 persen.
"Kita tahu bahwa varian Delta yang beredar sekarang bahkan lebih menular daripada varian Alpha," kata anggota penulis, Don Milton, dari University of Maryland School of Public Health.
ADVERTISEMENT
"Penelitian kami menunjukkan bahwa variannya terus menjadi lebih baik dalam perjalanan melalui udara, jadi kami harus menyediakan ventilasi yang lebih baik dan memakai masker yang ketat, selain vaksinasi, untuk membantu menghentikan penyebaran virus."