Riset: Virus Corona Mungkin Berasal dari Ular

23 Januari 2020 13:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Almaty, Kazakhstan. Foto: REUTERS / Pavel Mikheyev
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menggunakan 'thermal scanner' mendeteksi suhu tubuh penumpang yang tiba di Bandara Internasional Almaty, Kazakhstan. Foto: REUTERS / Pavel Mikheyev
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona jenis baru atau novel coronavirus (nCoV) terus meluas di China hingga menyebar ke negara lain. Namun sejak kemunculannya, belum dapat dipastikan dari mana virus tersebut berasal.
ADVERTISEMENT
Informasi awal menyebutkan bahwa virus corona jenis baru ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS yang ditularkan dari binatang ke manusia. Dugaan sementara, virus corona itu juga memiliki cara penularan yang sama.
Hampir sebulan telah berlalu sejak wabah penyakit pernapasan di Wuhan, China, muncul pertama kali. Kini, sebuah riset baru mencoba mengungkap penyebab dari penyebaran virus yang telah menewaskan 17 korban di China tersebut.
Dalam riset yang dipublikasikan pada 22 Januari 2020 di Journal of Medical Virology, peneliti menganalisis urutan genetik dari novel coronavirus. Peneliti lalu membandingkannya dengan urutan genetik dari 200 lebih coronavirus yang ada di seluruh dunia dan telah menginfeksi binatang, seperti unta, kucing dan kelelawar, demikian dilaporkan Live Science.
Staf medis memindahkan seorang pasien di Rumah Sakit Jinyintan, tempat pasien virus corona di Wuhan, China Foto: REUTERS/Stringer
Menurut peneliti, virus corona jenis baru kemungkinan adalah gabungan dari dua jenis coronavirus. Secara lebih rinci peneliti menjelaskan, satu coronavirus berasal dari virus yang menginfeksi kelelawar dan satu jenis lagi belum berhasil teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
Dari hasil analisis urutan genetik virus corona jenis baru tersebut, peneliti kemudian mencari pola dalam kode genetik untuk mengungkap asal usul penularan wabah. Berdasarkan analisis ini, peneliti menyimpulkan bahwa virus corona jenis baru kemungkinan besar berasal dari ular.
Dalam studi disebutkan, ada dua jenis ular yang kerap dijumpai di China tenggara, tempat wabah tersebut muncul pertama kali. Ular yang dimaksud adalah Bungarus multicinctus atau ular belang Taiwan dan Naja atra atau kobra Cina.
Studi ini juga menjelaskan bahwa hasil kombinasi genetik pada virus corona jenis baru memiliki perubahan dalam salah satu protein virusnya yang mampu mengenali dan mengikat reseptor pada sel inang. Perubahan protein spesifik ini, kemungkinan telah berkontribusi pada kemampuan virus corona jenis baru berpindah dari ular ke manusia.
Ilustrasi Bungarus multicinctus atau ular belang Taiwan. Foto: Thomas Brown via Wikimedia Commons (CC BY 2.0)
Temuan tersebut semakin diperkuat ketika para peneliti mengungkapkan bahwa ular termasuk hewan yang juga dijual di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, sebagai tempat yang diyakini sebagai pusat wabah.
ADVERTISEMENT
Namun, para peneliti menekankan bahwa diperlukan lebih banyak lagi riset pada hewan untuk mengonfirmasi temuan mereka.
Menanggapi penyebaran coronavirus yang kini kian meluas, pejabat tinggi di Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menggelar pertemuan darurat di Jenewa, Swiss, yang dimulai sejak Rabu (22/1).
Dalam rapat tersebut, WHO bakal memutuskan apakah wabah virus corona yang berkembang dengan cepat ini bisa dikategorikan “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional”. Beberapa rekomendasi juga bakal diramu, termasuk pemeriksaan di lintas batas negara, memperketat pengawasan, dan meluncurkan program perawatan.