news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Risiko Jadi Anak Tunggal Menurut Riset: Potensi Obesitas Lebih Tinggi

8 November 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obesitas. Foto: jarmoluk via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obesitas. Foto: jarmoluk via Pixabay
ADVERTISEMENT
Seseorang yang menjadi anak tunggal memiliki keuntungan tersendiri, misal, orang tuanya lebih perhatian. Tapi di satu sisi, potensi mereka mengalami obesitas ternyata cukup tinggi, menurut laporan riset terbaru.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Nutrition Education and Behaviour menjabarkan efek buruknya seseorang menjadi anak tunggal. Di riset itu para peneliti menemukan, bahwa dengan menjadi anak tunggal, risiko mengalami obesitas justru sangat tinggi.
Sebabnya, keluarga kecil cenderung memiliki kebiasaan makan makanan yang tidak sehat. Begitu pula pilihan minuman yang mereka konsumsi. Hal sebaliknya terjadi pada keluarga yang memiliki banyak anak.
Junk Food Foto: Pixabay
"Para ahli gizi harus mempertimbangkan pengaruh keluarga dan saudara kandung dalam memberikan pendidikan gizi yang sesuai dan dirancang untuk keluarga anak-anak," ujar Chelsea Kracht, peneliti utama dalam riset tersebut, sebagaimana dilansir Medical Daily. "Upaya untuk membantu semua anak dan keluarga membangun kebiasaan dan kebiasaan makan yang sehat harus didorong."
ADVERTISEMENT
Kracht melakukan penelitian untuk program PhD-nya di University of Oklahoma Health Sciences Center, AS. Ia dan tim meminta orang tua dan guru untuk mencatat konsumsi makanan sehari-hari anak-anak di rumah dan sekolah.
Para ibu juga diminta mengambil kuesioner Nutrisi Keluarga dan Aktivitas Fisik yang berfokus pada perilaku makan keluarga. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa konsumsi makanan anak-anak di rumah dan sekolah memiliki efek yang berbeda.
Hasil studi menunjukkan, menghabiskan waktu di luar rumah, seperti sekolah dan tempat penitipan anak, tidak berkontribusi pada pola makan anak-anak. Namun, perubahan terjadi ketika satu-satunya anak kembali ke rumah dan terpapar dengan kebiasaan keluarga mereka, seperti makan di depan televisi dan sering mengonsumsi minuman manis.
ADVERTISEMENT
"Perilaku dan pola makan yang lebih sehat mungkin lebih dipengaruhi oleh keluarga daripada paparan teman sebaya," jelas Kracht.
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
Temuan lain yang tak kalah mengejutkan dari penelitian ini adalah ibu yang hanya memiliki satu anak juga cenderung mengalami obesitas pada dirinya. Para peneliti juga menemukan hubungan yang kuat antara Indeks Massa Tubuh ibu dan anak.
Kracht bersama timnya tengah merancang sebuah rencana untuk melanjutkan studi ini agar lebih memahami dinamika rumah tangga dan keluarga, serta dampaknya terhadap perilaku makan anak-anak. Penelitian selanjutnya juga akan mencakup aktivitas fisik anak-anak yang menjadi faktor-faktor penyebab obesitas.
Obesitas pada anak dianggap sebagai kondisi medis yang serius. Persoalan ini meningkatkan risiko depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol anak.
ADVERTISEMENT