news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rusia Mau Kirim Astronaut Indonesia ke Luar Angkasa, Ini Kata LAPAN

6 Januari 2020 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lluar angkasa. Foto: Free-Photos via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lluar angkasa. Foto: Free-Photos via Pixabay
ADVERTISEMENT
Rusia mengaku ingin mengirimkan sejumlah astronaut ke luar angkasa, salah satunya dari Indonesia. Direktur Jenderal Roscosmos (Badan Antariksa Rusia), Dmitry Rogozin, mengatakan pihaknya sedang bernegosiasi dengan Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kami telah memulai negosiasi dengan negara-negara seperti Turki, Indonesia, Hungaria, karena mereka ingin meluncurkan kosmonaut (julukan untuk penjelajah ruang angkasa asal Rusia) mereka sendiri. Mereka ingin bekerja sama dengan Roscosmos,” ujar Rogozin, dalam sebuah wawancara dengan televisi Rossiya 24, seperti dikutip Seasia.co.
Menanggapi kabar tersebut, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan pihaknya belum pernah membahas kerja sama tentang pengiriman astronaut ke luar angkasa dengan Rusia.
“LAPAN belum pernah membahas kerja sama tentang astronaut. Indonesia masih fokus pada pengembangan kompetensi teknologi antariksa dan pemanfaatannya. Program astronaut saat ini belum menjadi prioritas,” ujar Thomas, saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (6/1).
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin Foto: Joseph Pradipta/kumparan
Jadi, untuk saat ini kabar pengiriman astronaut Indonesia ke luar angkasa oleh Rusia itu tidak benar, menurut penjelasan LAPAN.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada November 2019, seorang delegasi Hungaria di pertemuan tingkat menteri Badan Antariksa Eropa mengatakan negaranya juga terlibat dalam perundingan dengan Roscosmos untuk rencana pengiriman astronaut Hungaria ke ISS (International Space Station) pada 2024.
Pada saat perundingan tersebut, roket Soyuz yang dioperasikan Roscosmos merupakan satu-satunya pesawat antariksa pengangkut astronaut ke ISS. Pesawat Soyuz 36, misalnya, pernah digunakan astronaut Hungaria pertama, Bertalan Farkas, yang bertolak ke Luar Angkasa dari titik peluncuran Kosmodrom Baykonur di Kazakhstan, tahun 1980.
Sejarah mencatat, Roscosmos dibentuk pada 1992 dengan nama awal Badan Antariksa Federal Rusia (Russian Federal Space Agency). Sebagai lembaga baru, Roscosmos, kemudian dibentuk dengan menggabungkan Badan Antariksa Federal Rusia, United Rocket, dan Space Corporation, sebagai upaya memajukan sektor luar angkasa Rusia.
Ilustrasi bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti. Foto: Skeeze via Pixabay
Namun, keterlibatan Rusia dalam dunia antariksa telah dimulai lama sebelum hadirnya Roscosmos. Seperti pada tahun 1950 dan 1960-an, sektor luar angkasa Rusia mencapai puncak kejayaannya, ditandai dengan peristiwa pencetak sejarah, yakni saat kosmonaut Rusia, Yuri Gagarin, menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa pada April 1961.
ADVERTISEMENT
Adapun Roscosmos telah mengoperasikan stasiun peluncuran baru bernama Vostochny pada 2016. Stasiun peluncuran tersebut mengambil sebagian besar tanggung jawab dari fasilitas peluncuran utama Roscosmos di Kazakhstan.