Rutin Konsumsi Viagra Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus Besar

19 Maret 2018 20:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat viagra. (Foto: PublicDomainPictures via pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Obat viagra. (Foto: PublicDomainPictures via pixabay)
ADVERTISEMENT
Selama ini viagra dikenal sebagai obat kuat yang digunakan kaum pria untuk memberikan kemampuan lebih di atas ranjang. Manfaat tersembunyi dari viagra kini telah ditemukan berkat penelitian terkini, yang menyebutnya bisa menurunkan risiko kanker usus besar jika dikonsumsi secara rutin.
ADVERTISEMENT
Darren D Browning, ahli kanker di Georgia Cancer Center di Augusta University, dalam penelitiannya menemukan bahwa viagra menurunkan jumlah terbentuknya polip, kumpulan sel abnormal di lapisan usus yang bisa menjadi kanker.
Meski percobaan yang telah dilakukan baru menggunakan hewan, hasil penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Cancer Prevention Research ini telah membuka jalan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengadakan percobaan klinis pada manusia.
Ilustrasi Viagra (Foto: compraviagraitalia.net)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Viagra (Foto: compraviagraitalia.net)
"Memberikan viagra dosis kecil dapat menurunkan jumlah tumor di hewan-hewan ini sampai setengahnya," ujar Browing seperti dilansir Eureka Alert.
Selama ini viagra lebih dikenal dengan kemampuannya membuat sel otot di sekitar pembuluh darah menjadi lebih rileks. Hal ini menyebabkan pembuluh darah lebih mudah diisi oleh darah sehingga membantu menyelesaikan permasalahan disfungsi ereksi dan hipertensi pulmonal.
Meminum obat (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Meminum obat (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
Dalam risetnya, Browning menemukan viagra turut meningkatkan kadar zat kimia guanosin monofosfat siklik (cyclic Guanosine Monophosphate/cGMP), yang diketahui memiliki efek pada lapisan usus yang disebut epitel.
ADVERTISEMENT
Peningkatan cGMP ini mampu menghambat proliferasi sel dan meningkatkan diferensiasi sel-sel normal serta mengeliminasi sel-sel abnormal secara alami.
Viagra diketahui mengandung enzim bernama PDE5 yang membantu memperbanyak jumlah cGMP. Hal ini menjadikannya lebih mudah mencegah terjadinya proliferasi sel dan mencegah terjadinya mutasi di bagian usus.
"Ketika kita memberikan viagra, kita menurunkan kemungkinan proliferasi (sel)," papar Browning. "Sel-sel hasil proliferasi lebih rentan mengalami mutasi yang dapat menyebabkan kanker," imbuhnya.
Menurut Browning, penggunaan viagra ini tidak dapat mengobati kanker yang sudah ada, tetapi lebih kepada pencegahan tumbuhnya tumor di bagian usus tersebut.