Salinan Tertua Puisi Odyssey Ditemukan di Tanah Liat, Bukan di Kertas

15 Juli 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salinan tertua puisi Odyssey. (Foto: Kementerian Budaya dan Olahraga Yunani)
zoom-in-whitePerbesar
Salinan tertua puisi Odyssey. (Foto: Kementerian Budaya dan Olahraga Yunani)
ADVERTISEMENT
Peneliti menemukan tulisan yang diduga sebagai salinan tertua Odyssey, puisi epik karya Homer alias Homeros. Uniknya, salinan tertua Odyssey ini ditulis di atas sebongkah tanah liat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Science Alert, tanah liat yang dibentuk menjadi lempengan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-3 Masehi. Pada lempengan tersebut terdapat 13 bait puisi yang menceritakan kisah Odysseus, Raja Ithaka sekaligus pahlawan Yunani yang cerdik, dalam perjalanan pulang kembali ke Ithaka setelah Perang Troya.
Lempengan tersebut ditemukan di kota kuno Olympia di Yunani bagian selatan, dan merupakan hasil penelitian dari tiga tahun kerja yang dilakukan oleh Greek Archaeological Services agency dan German Institute of Archaeology.
Homeros diduga menulis puisi ini pada abad ke-8 Sebelum Masehi dan puisi tersebut kemungkinan disebarkan secara lisan oleh para pendongeng selama beberapa generasi. Salinan puisi yang pertama kali dicetak dan bukan merupakan tulisan tangan baru diproduksi pada akhir abad ke-15 dalam bahasa Yunani asli. Puisi ini kemudian menyebar secara internasional sejak terjemahan bahasa Inggrisnya pertama kali dicetak pada tahun 1616.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lempengan puisi tersebut sedang diperiksa oleh tim arkeolog dan bila usianya terkonfirmasi berasal dari abad ke-3, maka lempengan tersebut benar-benar merupakan tulisan puisi Odyssey tertua di dunia.
Salinan tertua puisi Odyssey. (Foto: Kementerian Budaya dan Olahraga Yunani)
zoom-in-whitePerbesar
Salinan tertua puisi Odyssey. (Foto: Kementerian Budaya dan Olahraga Yunani)
Puisi Odyssey merupakan lanjutan dari cerita Helena dari Troya, perempuan yang kecantikannya mampu membuat dua negara berperang karena memperebutkan dirinya. Kisah Helena ditulis dalam puisi karya pujangga Yunani Kuno, Homeros yang diberi judul Iliad dan setelah itu Homerus membuat kelanjutan dari kisah ini yang ia beri judul Odyssey.
Kedua karya ini masuk ke dalam daftar 100 karya sastra terbaik sepanjang masa versi Norwegian Book Clubs. Daftar ini dibuat pada 2012 setelah para editor Norwegian Book Clubs, bekerja sama dengan Norwegian Nobel Institute, membentuk sebuah tim panel yang terdiri dari 100 orang penulis besar dari 54 negara. Tim panel itulah yang kemudian memilih 100 judul buku terbaik dari seluruh dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Odyssey sendiri menceritakan kisah perjalanan Odysseus, pahlawan yang berhasil memenangkan perang Troya, kembali ke Ithaka. Namun perjalanan tersebut mengalami banyak hambatan karena dewa laut, Poseidon, marah kepada Odysseus yang telah membuat anaknya buta.
Odysseus akhirnya berhasil pulang setelah 10 tahun dan istrinya, Ratu Penelope, dengan setia menunggu meski ada 108 pria yang melamarnya.