Sejarawan Rusia Klaim Temukan Lokasi Harta Karun Napoleon Bonaparte

7 Januari 2019 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Napoleon Bonaparte (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Napoleon Bonaparte (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1812, pemimpin Revolusi Prancis Napoleon Bonaparte pernah berinvasi ke Rusia. Usaha tersebut gagal, namun pasukan Napoleon berhasil menjarah istana dan gereja yang berada di Moskow. Menurut rumor yang beredar, harta karun hasil jarahan itu disembunyikan di suatu tempat rahasia.
ADVERTISEMENT
Seorang sejarawan Rusia bernama Viacheslav Ryzhkov mengaku punya petunjuk keberadaan harta tersembunyi tersebut. Kepada koran lokal Rabochy Put, ia meyakini harta karun itu berada di Danau Bolshaya Rutavech, yang dekat dengan kota Rudnya di perbatasan barat Rusia dengan Belarusia.
Sebelumnya, ada teori yang menyebutkan harta tersebut disembunyikan di danau lain, Danau Semlevskaya. Dugaan ini berdasarkan catatan tentara Napoleon. Namun setelah arkeolog melakukan penelitian, tidak ada harta karun yang disembunyikan di danau tersebut.
Ryzkhov mengatakan, Danau Semlevskaya hanyalah untuuk mengalihkan perhatian karena harta tersebut sebenarnya ada di Danau Bolshaya Rutavech. Keyakinannya ini berdasarkan hasil analisis kandungan kimia di Danau Bolshaya Rutavech pada 1989 lalu, yang menunjukkan adanya kadar ion perak yang terlalu tinggi.
Lukisan 'Fire of Moscow' yang menggambarkan invasi Napoleon Bonaparte ke Rusia. (Foto: Viktor Mazurovsky)
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan 'Fire of Moscow' yang menggambarkan invasi Napoleon Bonaparte ke Rusia. (Foto: Viktor Mazurovsky)
Ryzhkov berpendapat, para tentara Napoleon mendirikan bendungan dengan tujuan membangun ruang bawah tanah di tengah danau, yang jaraknya 50 meter dari tepi danau. Bendungan tersebut kemudian dibuka hingga permukaan air danau naik kembali dan menenggelamkan harta karun Napoleon.
ADVERTISEMENT
“Napoleon tidak menyembunyikan permata ke danau, itu terlalu sederhana. Dia memerintahkan untuk menyembunyikan harta tersebut, terkubur di dasar danau di bawah kastil air," kata Ryzhkov kepada tabloid Moskovskij Komsomolets (MK), seperti dikutip oleh IFL Science.
Sebagai catatan, konon harta karun Napoleon Bonaparte tersebut berisi emas batangan, perhiasan, meriam, baju zirah kuno, dan salib besar yang diambil dari Menara Bell Besar Ivan di komplek Katedral Santo Basil di Moskow.
Katedaral Santo Basil, Moskow (Foto: jackmac34 via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Katedaral Santo Basil, Moskow (Foto: jackmac34 via Pixabay)
Namun, tidak semua orang yakin akan perkataan Ryzhkov. Sejumlah ahli membantah teori Ryzhkov.
“Ini hanya fiksi. Selama berabad-abad sejarawan dan juru arsip telah mendokumentasikan apa yang dilakukan Napoleon selama di Rusia,” kata pemburu harta karun professional, Valdimir Poryvayev.
“Apakah tentara Prancis pada saat itu punya alat selam untuk menyembunyikan harta di bawah air? Ini hanya khayalan!”
ADVERTISEMENT
Meski dianggap tidak mungkin, Ryzhkov tetap yakin pada teorinya. Ia sendiri mengaku tidak membutuhkan harta karun tersebut dan hanya berharap agar harta itu dikembalikan ke gereja tempat mereka berasal.
Ilustrasi harta karun. (Foto: Pezibear via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi harta karun. (Foto: Pezibear via Pixabay)