Sejumlah Orang Positif Virus Corona Setelah Hadiri Festival LGBT

19 Maret 2020 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi parade mempromosikan LGBTQ. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi parade mempromosikan LGBTQ. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah festival LGBTQ di Miami, Amerika Serikat, kukuh tetap berjalan di tengah pandemi virus corona yang seharusnya melarang orang berada dalam keramaian. Beberapa peserta festival ini kemudian dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes.
ADVERTISEMENT
The Winter Party Festival, demikian nama festival tahunan LGBT yang berlangsung selama sepekan itu. Ia menarik 10.000 peserta untuk hadir ke acara yang berlangsung pada 4 sampai 10 Maret.
Sepekan setelah acara berakhir, National LGBTQ Task Force selaku penyelenggara festival, mengatakan bahwa ada beberapa peserta yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kami tahu ada banyak lokasi yang bisa jadi tempat penyebaran pada sebelum dan sesudah acara The Winter Party Festival, karena virus ini berkembang. Tetapi kami ingin membuat informasi ini dipublikasikan sesegera mungkin," Rea Carey, direktur eksekutif National LGBTQ Task Force, dikutip NBC News. "Kesehatan dan keselamatan siapa pun yang berpartisipasi dalam setiap acara National LGBTQ Task Force sangat penting bagi kami."
Wujud asli virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
Penyelenggara tidak dapat memastikan berapa banyak peserta yang dites positif COVID-19 karena alasan layanan kesehatan di AS yang belum memungkinkan untuk tes coronavirus dalam jumlah yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang memantau situasi, tetapi kami melihat jutaan orang di seluruh negeri ini ingin dites (COVID-19) dan pemerintah belum melakukan tugasnya untuk membuat pengujian tersedia," katanya. “Kami berharap ketika peserta telah dites, mereka menghubungi untuk memberi tahu kepada siapa mereka telah melakukan kontak langsung dengan dan langsung mencari perawatan medis."
National LGBTQ Task Force memilih tetap menyelenggarakan acara ini di tengah keputusan sejumlah liga olahraga nasional dan konferensi teknologi yang akhirnya dibatalkan.
Ketika mengambil keputusan, Rea Carey bilang pihaknya telah "mengikuti semua panduan resmi yang tersedia saat itu."
Langkah pencegahan yang diambil antara lain membagikan 10.000 botol hand sanitizer dan sosialisasi jaga kebersihan diri kepada peserta.
Ilustrasi parade LGBT. Foto: REUTERS/Marko Djurica
Pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah negara bagiannya telah melarang berbagai pihak untuk membuat acara yang mendatangkan kerumunan. Upaya ini dilakukan untuk meminimalkan penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kampanye social distancing atau menjaga jarak kontak sosial belakangan ini juga sedang dikampanyekan ke publik untuk mencegah penularan SARS-CoV-2.
Di negara bagian Washington, dilarang kerumunan lebih dari 250 orang, sementara kota New York telah menerapkan larangan serupa untuk pertemuan lebih dari 500 orang. Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pedoman baru yang menyarankan agar publik tidak menghadiri pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang.