Selain 3 Tengkorak, Ditemukan Juga 3 Emas dalam Sarkofagus Jumbo Mesir
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Live Science melaporkan bahwa pada ketiga lempengan emas tersebut, masing-masing terdapat gambar bunga poppy atau opium, gambar ular, serta gambar yang diduga sebagai jagung. Namun dijelaskan bahwa arkeolog yang menemukan serta menyelidiki temuan ini belum menjelaskan secara rinci temuan baru tersebut.
Menurut Jack Ogden, Presiden Society of Jewellery Historians yang tidak terlibat dalam penemuan ini, sebenarnya gambar ular sudah cukup sering ditemukan di banyak perhiasan dari era Mesir kuno.
"Ular digambarkan memiliki hubungan dengan 'kelahiran kembali' dan dianggap cocok untuk digunakan dalam pemakaman," ujar Ogden.
"Biasanya perhiasan dengan ukiran emas digunakan oleh perempuan, namun saya tidak mengetahui apakah gambar ular ini memiliki hubungan dengan penghuni dari sarkofagus tersebut," tambahnya.
Lalu pada lempeng emas bergambar jagung dijelaskan bahwa simbol itu melambangkan kesuburan dan juga kelahiran kembali. Ogden juga menjelaskan bahwa gambar tersebut merupakan motif yang cukup sering ditemukan.
Namun begitu, Ogden masih belum bisa memahami panel emas bergambar bunga poppy atau opium.
ADVERTISEMENT
"Tampaknya opium digunakan secara luas sebagai obat-obatan medis di masa Mesir Yunani-Romawi. Mungkin bagi orang zaman dahulu, kemampuan opium untuk menyebabkan kantuk dianggap memiliki hubungan dengan kematian serta kelahiran kembali," kata Ogden.
Tiga penghuni sarkofagus berbeda usia dan jenis kelamin
Sebagaimana telah disebutkan di atas, sebelum menemukan tiga lempeng emas ini, tim arkeolog Mesir telah lebih dulu menemukan tiga tulang-belulang manusia, termasuk bagian tengkoraknya, Ternyata, kini tim peneliti telah berhasil melakukan analisis terhadap tiga tengkorak di dalam sarkofagus tersebut, seperti dilansir ScienceAlert.
Dijelaskan bahwa salah satu pemilik tengkorak dalam sarkofagus itu adalah seorang perempuan berusia antara 20 hingga 25 tahun saat meninggal. Sementara dua tengkorak lainnya adalah milik dua pria yang lebih tua, yang pertama berusia sekitar 35 hingga 39 tahun, dan yang kedua berusia sekitar 40 hingga 44 tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ditemukan juga adanya lubang yang diduga merupakan bekas praktik medis kuno trepanasi di tengkorak milik pria yang paling tua. Berdasarkan kondisi lubang, diduga si pria hidup cukup lama dengan tengkorak berlubang seperti itu.
"Operasi trepanasi ini adalah metode pengobatan bedah tertua yang telah digunakan sejak zaman pra sejarah. Namun metode ini jarang ditemukan di Mesir," kata Zeinab Hashish, Direktur Studi Peninggalan Tengkorak di Kementerian Benda Bersejarah Mesir.
Tiga penghuni sarkofagus dimakamkan pada waktu berbeda
Berdasarkan posisi tulang belulang yang saling tindih, para arkeolog juga menduga bahwa tiga penghuni sarkofagus tersebut dimakamkan pada waktu yang berbeda-beda.
Sementara untuk cairan hitam yang ditemukan di dalam sarkofagus , para arkeolog masih mengatakan bahwa cairan itu adalah air got yang telah bercampur dengan kain pembungkus.
ADVERTISEMENT
Sekarang para peneliti akan melakukan analisis lanjutan terhadap tengkorak-tengkorak tersebut untuk menemukan apakah mereka berasal dari keluarga yang sama.