Seorang Perempuan dan Kembarannya Hidup dalam Satu Tubuh

2 April 2018 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kulit yang berbeda akibat tetragametic chimerism. (Foto: Taylor Muhl via Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Kulit yang berbeda akibat tetragametic chimerism. (Foto: Taylor Muhl via Youtube)
ADVERTISEMENT
Mungkinkah dua orang yang berbeda hidup dalam satu tubuh? Bagi Taylor Muhl, seorang penyanyi dan model dari California, Amerika Serikat, hal tersebut memungkinkan.
ADVERTISEMENT
Muhl terlahir kembar, tapi kembarannya ini ‘terjebak’ di dalam tubuh Muhl sehingga membuat tubuh Muhl dihuni oleh dua orang, yakni dirinya dan kembarannya.
“Bagian kiri tubuh saya sedikit lebih besar daripada yang kanan,” tulis Muhl dalam blognya, dikutip dari Science Alert. “Saya memiliki gigi ganda di sebelah kiri mulut dan saya sensitif serta alergi pada makanan, obat-obatan, suplemen, perhiasan dan gigitan serangga.”
Satu hal yang terlihat mencolok pada diri Muhl adalah bahwa ia memiliki pigmentasi yang berbeda pada perutnya. Sebelah kanan tubuhnya memiliki kulit putih, sementara sebelah kiri agak kemerahan.
Ilustrasi bayi kembar. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi kembar. (Foto: Thinkstock)
Awalnya, warna kulit kemerahan tersebut Muhl sangka sebagai tanda lahir. Baru kemudian ketika beranjak remaja Muhl menyadari bahwa keanehan dalam tubuhnya, baik alergi maupun tanda lahirnya tersebut, ternyata terjadi karena ia memiliki ‘kembaran’.
ADVERTISEMENT
Muhl memiliki kondisi yang disebut sebagai tetragametic chimerism. Kondisi ini muncul ketika bayi yang masih dalam kandungan menyerap sel-sel milik kembarannya sehingga kemudian bayi tersebut lahir dengan memiliki dua DNA.
Pada beberapa kasus, bayi bisa lahir dengan membawa kromosom yang berbeda sehingga ia terlahir sebagai interseks yang akan mempengaruhi organ reproduksi mereka. Akibatnya, terkadang mereka tidak bisa berkembang sebagai laki-laki ataupun perempuan seutuhnya dan memiliki organ reproduksi yang ambigu, misalnya memiliki alat kelamin laki-laki namun payudaranya tumbuh seperti perempuan.
“Reaksi pertama saya adalah kaget,” kata Muhl kepada PEOPLE. “ Selanjutnya saya sedih, karena saya pikir, ‘Ya ampun! Saya bisa menjalani hidup dengan seorang kembaran, dengan saudari kandung yang semoga saya bisa dekat.’ Saya merasa sedih juga.”
ADVERTISEMENT
Muhl bukanlah satu-satunya orang yang memiliki kembaran yang hidup di dalam tubuhnya. Pada tahun 2015, kasus tetragametic chimerism membuat seorang anak di Amerika Serikat terlahir sebagai anak dari ‘pamannya’.
Bayi kembar (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi kembar (Foto: Pixabay)
Anak ini lahir dengan golongan darah yang tampaknya tidak mungkin diturunkan dari perkawinan ibu dan ayahnya.
Apakah ibu anak ini telah berselingkuh? Ternyata bukan. Melalui tes dengan alat skrining genetik, anak ini diketahui memiliki kecocokan sebanyak 25 persen dengan ayahnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ayah anak ini memiliki kondisi tetragametic chimerism sehingga sperma yang akhirnya menjadi sang anak bukanlah sperma miliknya, melainkan milik saudara kembarnya. Karena itulah, anak ini memiliki golongan darah yang sama dengan ibu ataupun ayahnya.
Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 1990-an, satu dari 10 pasang anak kembar dua dan seperlima anak kembar tiga ternyata memiliki tanda chimerism.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, pengetahuan mengenai chimerism ini belumlah banyak. Namun begitu, chimerism bisa jadi merupakan penyebab dari berbagai kondisi alergi, bahkan penyakit autoimun.