Seorang Wanita Kanada Dinyatakan Positif Corona 8 Kali dalam 50 Hari

23 Mei 2020 2:52 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang wanita asal Kanada dinyatakan positif terjangkit virus corona hingga delapan kali selama 50 hari. Wanita bernama Tracy Schofield itu mengaku dirinya mengalami gejala seperti demam, meriang, dan sulit bernapas, ketika pertama kali terinfeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
ADVERTISEMENT
Schofield mulai merasakan gejala COVID-19 sejak 30 Maret lalu. Keesokan harinya, hasil tes menunjukkan dirinya positif mengidap penyakit itu. Schofield sempat menjalani karantina secara mandiri di rumah yang ia tempati bersama sang putra yang berusia 17 tahun.
Saat mengisolasi diri di rumah, Schofield sebisa mungkin untuk tidak meninggalkan kamarnya. Saat itu suhu tubuhnya mencapai 40,1 derajat Celsius dan secara perlahan ia mulai kehilangan indera penciuman dan bau.
Selama hampir dua bulan berjuang melawan infeksi coronavirus, Schofield sedikit lega karena gejala yang ia rasakan berangsur hilang. Namun, sayangnya, virus itu belum juga menghilang dari tubuhnya.
"Sampai saat ini saya masih merasakan sesak napas," keluhnya kepada CTV, dikutip dari Newsweek. "COVID-19 telah merenggut banyak hal dari diri saya, dan itu berlangsung setiap hari."
ADVERTISEMENT
Setelah tujuh kali menjalani tes, barulah pada tes yang kedelapan ia dinyatakan telah negatif virus corona. Schofield mengaku sempat meneteskan air mata saking bahagianya bisa pulih dari COVID-19. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama, sebab nasib buruk kembali menimpanya saat di tes kesembilan, Schofield lagi-lagi dinyatakan positif coronavirus.
Tracy Schofield, wanita asal Kanada yang berkali-kali dites positif coronavirus. Foto: Twitter @CTVMontreal

Schofield tak sendirian

Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien COVID-19 harus menerima dua hasil negatif berturut-turut setidaknya 24 jam sebelum mereka dianggap pulih.
Schofield bukan satu-satunya orang yang dilaporkan positif COVID-19 dalam jangka waktu yang lama. Pembuat film Australia berusia 35 tahun dinyatakan positif mengidap virus tiga kali selama dua bulan. Di India, seorang wanita berusia 62 tahun dinyatakan positif menderita penyakit ini 20 kali selama 48 hari di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Menurut Brian Dixon, seorang profesor imunologi di University of Waterloo, Kanada, tes deteksi virus corona terkadang dapat menghasilkan negatif palsu.
"Anda hanya memberikan sampel kecil dari tubuh Anda," katanya kepada CTV. "Jadi, mungkin mereka hanya melewatkannya di kasus itu. Oleh sebabnya mereka mengeceknya dua kali. Hal itu harus dipastikan bahwa mereka menangkap sampel yang tepat dan kamu negatif."
Menurut analisis WHO berdasarkan data dari wabah di China, waktu rata-rata dari timbulnya gejala hingga pemulihan klinis untuk kasus ringan adalah sekitar dua minggu, dan tiga hingga enam minggu untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis.
Namun, karena ini adalah virus baru dan ada kekurangan data jangka panjang, masih banyak tidak diketahui secara pasti tentang COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurut Dixon, orang yang terinfeksi semua akan mengalami penyakit ini secara berbeda, dan beberapa mungkin menunjukkan tanda-tanda infeksi lebih lama daripada yang lain. "Sulit mengatakan apa yang normal," katanya. "Kita semua memiliki sistem kekebalan khusus yang bersifat individual."
Schofield sekarang dijadwalkan untuk mengambil tes kesepuluh. Dia bilang telah dihubungi oleh orang lain yang juga mengalami masalah yang relatif lama dengan penyakit ini. "Sangat menyenangkan mengetahui bahwa mereka ada di luar sana dan mereka telah menghubungi saya," katanya. "Aku berharap menceritakan kisahku juga membantu mereka, karena mereka tahu mereka juga tidak sendirian."
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.