Sering Nonton TV Bikin Orang Lebih Suka Tubuh Wanita Langsing

20 Desember 2019 16:21 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan Takut Gendut. Foto: Dok. SamiSami
zoom-in-whitePerbesar
Jangan Takut Gendut. Foto: Dok. SamiSami
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang diterbitkan pada 19 Desember di Journal of Personality and Social Psychology menyebutkan bahwa orang-orang yang sering menonton TV lebih menyukai wanita bertubuh langsing. Ini membuktikan bahwa siaran TV mampu memengaruhi persepsi seseorang tentang bentuk tubuh yang ideal.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan UPI (United Press International), studi ini dilakukan di Nikaragua, Amerika Tengah. Peneliti melibatkan 299 responden pria dan wanita. Para responden yang dipilih di antaranya orang yang gemar atau sering menonton TV, yang kadang-kadang menyaksikan program di TV dan yang sama sekali tidak punya akses untuk menikmati tayangan TV.
Hasil riset menunjukkan mereka yang menghabiskan banyak waktu di depan televisi menyukai perempuan yang lebih kurus. Sementara yang memiliki sedikit waktu atau bahkan sama sekali tak punya akses menonton televisi lebih menyukai seseorang dengan indeks masa tubuh yang lebih tinggi.
Dimakan terlalu banyak, coklat bikin gemuk. Foto: Thinkstock
Dari temuan mereka, peneliti berkesimpulan bahwa TV dapat secara signifikan mempengaruhi persepsi seseorang tentang bentuk tubuh yang ideal. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa siaran TV dapat menyebabkan seseorang mengalami ketidakpuasan pada bentuk tubuh mereka. Hal ini berbuntut pada kelainan kebiasaan makan (eating disorder) dan depresi yang menimpa seseorang setelah terpapar tayangan TV.
ADVERTISEMENT
"Bos TV dan iklan memiliki tanggung jawab moral untuk menggunakan aktor, presenter, dan model dari segala bentuk dan ukuran tubuh untuk menghindari stigma pada tubuh yang lebih besar," ujar periset utama dalam penelitian ini sekaligus profesor psikologi di Durham University di Inggris, Lynda Boothroyd, dilansir UPI.
Ilustrasi wanita langsing. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Para peneliti sengaja memilih desa-desa di Nikaragua karena penduduknya memiliki tingkat gizi, pendapatan, dan pendidikan yang sama namun berbeda dalam urusan akses ke TV. Ini memungkinkan peneliti untuk membidik dampak paparan TV.
"Studi ini, menggunakan berbagai metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan peserta yang bukan orang barat, memberikan bukti yang lebih empiris bahwa media massa mempengaruhi persepsi seseorang soal ukuran tubuh wanita," kata peneliti lainnya, Jean-Luc Jucker. Ia merupakan seorang antropolog di Universitas Durham dan Universitas Daerah Otonom di Pantai Karibia Nikaragua di Managua.
Ilustrasi wanita langsing di TV. Foto: dok. @veronika.twns/ Instagram
Para peneliti juga melakukan studi kedua di antara penduduk desa dengan sedikit atau tanpa ada paparan TV sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Kami menunjukkan serangkaian gambar kepada penduduk desa, baik yang menunjukkan perempuan yang lebih besar atau perempuan yang lebih kurus. Kami menemukan bahwa setelah melihat gambar-gambar ini, bayangan tentang tubuh ideal bagi penduduk desa disesuaikan ke arah yang sama," ujar Tracey Thornborrow, seorang dosen psikologi di Universitas Lincoln di Inggris, yang juga terlibat dalam riset ini.
"Temuan kami dengan jelas menunjukkan bahwa persepsi daya tarik sangat berubah, dan dipengaruhi oleh apa yang secara visual kami hadapi," pungkasnya.