Siapa dan Kapan Harus Isolasi Diri untuk Cegah Virus Corona?

19 Maret 2020 15:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menggunakan masker berjalan di Champs Elysees Avenue, Paris, Prancis.  Foto: REUTERS / Gonzalo Fuentes
zoom-in-whitePerbesar
Warga menggunakan masker berjalan di Champs Elysees Avenue, Paris, Prancis. Foto: REUTERS / Gonzalo Fuentes
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona sudah menyebar ke sejumlah dunia. Semua negara yang terjangkit mengimbau masyarakatnya untuk waspada. Beberapa di antaranya bahkan memberlakukan lockdown atau karantina wilayah, sementara yang lain meminta orang-orang untuk melakukan social distancing atau jaga jarak sosial.
ADVERTISEMENT
Para ahli kesehatan mengatakan, ada beberapa cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus di suatu wilayah. Selain melakukan lockdown dan social distancing, yang paling penting adalah masyarakat dengan sadar mengisolasi diri saat dalam keadaan tertentu. Sebelum jauh mengupas siapa dan kapan seseorang harus mengisolasi dirinya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu isolasi.

Apa itu isolasi?

Isolasi diri adalah keadaan di mana seseorang tinggal di rumah dan akomodasi lain seperti hotel untuk menghindari kontak dengan orang lain. Sebagian besar orang yang mengisolasi dirinya akan tinggal di dalam rumah selama 14 hari. Dengan melakukan tindakan ini, kamu telah melindungi keluarga dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Petugas kesehatan menggunakan pakaian pelindung memeriksa kendaraan di pusat pengujian drive-through, Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/ Ed JONES
ADVERTISEMENT

Siapa yang harus mengisolasi diri?

ADVERTISEMENT

Bagaimana cara mengisolasi diri?

Kamu harus tetap berada di rumah selama 14 hari isolasi. Jangan pergi ke tempat umum atau tempat di mana kamu berisiko melakukan kontak dengan orang lain, seperti tempat kerja, sekolah, penitipan anak, universitas, atau ruang publik lainnya.
Saat pulang dari luar negeri, terutama wilayah wabah, kamu harus dengan sadar mengisolasi diri selama 14 hari sekalipun kamu tidak memiliki gejala. Jika bepergian, gunakan transportasi pribadi. Ini akan meminimalkan kontak dengan orang lain.
Saat dalam isolasi, pantau diri kamu dari gejala-gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas, dan gejala awal lainnya, termasuk menggigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, pilek, dan tidak enak badan.
Jika kamu berada di rumah di mana orang lain tinggal bersamamu dan mereka belum pernah bepergian ke tempat wabah atau kontak dengan pasien COVID-19, maka kamu harus meminimalkan kontak dekat dengan mereka.
ADVERTISEMENT
Ketika kamu bertemu dengan orang lain, kamu harus mengambil jarak setidaknya 1 sampai 2 meter. Penghuni rumah yang lain tidak boleh tinggal seruangan dengan orang yang sedang mengisolasi diri, terlebih sudah ada gejala.
Kamu tidak boleh berbagi piring, gelas minum, peralatan makan, handuk, bantal, atau barang-barang lainnya dengan orang serumah. Setelah menggunakan barang-barang itu, kamu harus mencucinya dengan cairan pembersih yang bisa membunuh kuman atau virus.
Warga menggunakan masker antisipasi virus corona antre masuk ke supermarket di Bogota, Kolombia. Foto: REUTERS / Leonardo Munoz
Jika kondisimu semakin memburuk, segera cari bantuan medis. Penting bagi kamu untuk menelepon layanan kesehatan sebelum pergi mengunjungi dokter atau bagian gawat darurat di rumah sakit.
Jelaskan gejala dan riwayat perjalanan ketika melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dokter akan memberi petunjuk seputar isolasi diri dan arahan untuk orang-orang yang tinggal bersamamu.
ADVERTISEMENT
Yang tak kalah penting saat karantina mandiri adalah rajin mencuci tangan, terapkan etika batuk dan bersin yang benar, pakai masker, dan lakukan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi.