Siapa yang Lebih Cepat, Manusia atau T-Rex?

25 April 2021 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi T-Rex berjalan. Foto: Pasha van Bijlert via Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi T-Rex berjalan. Foto: Pasha van Bijlert via Twitter
ADVERTISEMENT
T-Rex mendapat popularitasnya sebagai dinosaurus pelari cepat berkat film Hollywood, yang menggambarkannya mengejar orang-orang saat menghidupkannya kembali. Namun, di dunia nyata, T-Rex adalah hewan yang lemot, menurut penelitian terbaru.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan itu disampaikan para peneliti Belanda yang mencoba membayangkan bagaimana T-Rex jalan. Melalui pemodelan 3D lewat komputer, para peneliti mencoba merekonstruksi bagaimana Trix, fosil seekor T-Rex yang ada di museum Naturalis Belanda, bergerak saat dia masih hidup dulu.
Dalam penelitian tahun 2017 yang dilakukan para peneliti Jerman, T-Rex memang diketahui punya kecepatan jalan yang lambat. Menurut perkiraan peneliti saat itu, T-Rex cuma punya kecepatan 27 km per jam.
Namun, penelitian terbaru dari Belanda membuktikan bahwa T-Rex bahkan punya kecepatan jalan yang jauh lebih lambat, dengan estimasi kecepatan kira-kira 4,61 km per jam. Kecepatan tersebut setara dengan kecepatan manusia berjalan.
Perbedaan kesimpulan ini disebabkan oleh perbedaan variabel yang diperhitungkan peneliti dalam studi mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian para ilmuwan Belanda yang dipublikasi jurnal Royal Open Society Science pada 20 April 2021, penulis mengatakan bahwa ekor besar yang dimiliki T-Rex memainkan peran penting dalam pergerakannya. Peran ekor ini kurang diperhitungkan penelitian terdahulu.
Para peneliti bilang, kita bisa membayangkan gerakan alami T-Rex jika kita memperhitungkan juga gerakan ekor, bukan hanya otot kaki semata. Gerakan ekor T-Rex itu pada gilirannya mengurangi energi yang dipakai sang dinosaurus ketika bergerak.
"Sudah ada beberapa penelitian yang menyelidiki kecepatan berjalan dinosaurus, tetapi mereka kebanyakan melihat pada kaki dan mengabaikan ekornya — itulah yang membuat dinosaurus begitu unik," kata Pasha van Bijlert, peneliti utama studi tersebut sekaligus mahasiswa Ilmu Pergerakan Manusia di Vrije Universiteit Amsterdam, dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
"Mereka biasanya menemukan kecepatan berjalan yang jauh lebih tinggi. Yang kami hitung lebih rendah, tapi mirip dengan hewan lain."
Manusia dan hewan pada umumnya, termasuk T-Rex, memiliki kecepatan berjalan yang lebih disukai. Kecepatan jalan itu sebagian dipengaruhi oleh jumlah energi yang dibutuhkan: mereka lebih suka berjalan dengan kecepatan di mana mereka menggunakan jumlah energi serendah mungkin. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menggunakan sesuatu yang disebut resonansi.
Kalau kamu kesulitan membayangkan apa yang disebut resonansi, coba bayangkan ketika kamu berjalan. Ketika jalan, kamu akan mengayunkan kedua tangan kamu dengan irama dan waktu yang tepat dengan langkah kaki kamu. Kalau kamu mengayunkan tangan lebih cepat atau lambat, rasanya ada yang salah, bukan? Nah, pada dasarnya, setiap hewan bergerak secara beresonansi.
ADVERTISEMENT
Konsep resonansi inilah yang kemudian diperhitungkan Van Bijlert dan tim penelitiannya untuk membayangkan T-Rex berjalan. Menurutnya, T-Rex tak cuma melangkah dengan kedua kakinya, ia juga dibantu dengan ekor untuk beresonansi.
Dengan menghitung ritme langkah T-Rex, para peneliti kemudian memperkirakan kecepatan berjalannya.
Namun, terlalu dini untuk berasumsi bahwa manusia bisa berlari lebih cepat dari T-Rrex. Para peneliti mengatakan mereka melihat kecepatan berjalan pemangsa yang menakutkan itu dan masih meneliti kemungkinan kecepatan puncaknya.
Masalahnya, kita tidak mungkin menguji kecepatan asli T-Rex karena spesies itu punah lebih dari 60 juta tahun sebelum manusia muncul di Bumi.