Spanyol Ralat Angka Kematian Akibat Virus Corona, Apa Penyebabnya?

26 Mei 2020 18:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pemakaman salah seorang pasien corona muslim di pemakaman militer muslim di Grinon, Spanyol. Foto: REUTERS / Juan Medina
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pemakaman salah seorang pasien corona muslim di pemakaman militer muslim di Grinon, Spanyol. Foto: REUTERS / Juan Medina
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Spanyol merevisi jumlah korban jiwa virus corona SARS-CoV-2, turun hampir 2.000 orang menjadi 26.834. Sebelum dikoreksi, angka kematian di Spanyol mencapai 28.752 jiwa pada Minggu (24/5).
ADVERTISEMENT
Pemerintah Spanyol memperbarui data setelah memeriksa laporan yang diterima dari pemerintah daerah. Sejumlah kasus dieliminasi dari data setelah ditemukan tercatat dua kali, di mana satu pasien terhitung ganda.
Jumlah total kasus juga telah direvisi, sehingga jumlahnya sekarang 235.400 kasus, 372 lebih sedikit dari laporan pada Minggu.
Koordinator darurat kesehatan Spanyol, Fernando Simon, mengatakan, pemeriksaan data memang telah menunjukkan bahwa beberapa kematian sebelumnya telah dihitung dua kali dan beberapa orang yang awalnya diduga terinfeksi ternyata terbukti negatif COVID-19.
"Kami sedang memperbaiki kumpulan data ini, memvalidasi data, menghilangkan kasus duplikat, menghilangkan kasus yang diberitahukan sebagai kemungkinan coronavirus, dugaan kasus yang tidak dikonfirmasi," ujar Simon dalam jumpa pers, dikutip Reuters.
"Ini adalah data yang sangat nyata yang menunjukkan perubahan yang sangat menguntungkan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun selama seminggu terakhir, hanya 50 pasien COVID-19 yang meninggal, penurunan yang signifikan dari minggu-minggu sebelumnya. Total kematian pun kini tercatat kurang dari 100 sehari selama lebih dari seminggu, dibandingkan dengan puncak pandemi pada awal April silam, yang kenaikannya mencapai 950.
Spanyol juga telah melonggarkan aturan lockdown di sejumlah kota, antara lain Madrid dan Barcelona, sejak Senin (25/4). Warga kedua kota tersebut kini diperbolehkan bertemu dalam kelompok hingga 10 orang di rumah mereka atau di teras bar dan restoran.
Gerbang taman ibu kota juga akan dibuka kembali, dan museum besar akan dapat menerima pengunjung dalam jumlah terbatas. Kendati aturan menjaga jarak telah dilonggarkan, setiap orang masih wajib mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.