Spesies Baru Kelelawar Ditemukan di Afrika, Warnanya Mirip Orangutan

16 Januari 2021 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spesies baru kelelawar Myotis nimbaensis, warna bulunya perpaduan oranye hitam mirip orangutan. Foto: Bat Conservation International
zoom-in-whitePerbesar
Spesies baru kelelawar Myotis nimbaensis, warna bulunya perpaduan oranye hitam mirip orangutan. Foto: Bat Conservation International
ADVERTISEMENT
Banyak misteri dunia yang belum terungkap, termasuk hewan-hewan aneh yang belum teridentifikasi. Seperti spesies baru kelelawar ini, misalnya, yang tak sengaja ditemukan oleh para ilmuwan dalam sebuah gua di Pegunungan Nimba Guinea, Afrika.
ADVERTISEMENT
Penemunya adalah tim peneliti dari Bat Conservation International dan risetnya sudah dipublikasi dalam jurnal American Museum Novitates. Penemuan kelelawar jenis baru itu dimulai pada tahun 2018, ketika ilmuwan Bat Conservation International bekerja sama dengan peneliti di University of Maroua di Kamerun melakukan survei penelitian di Pegunungan Nimba di Guinea, Afrika Barat, mencari kelelawar di sebuah gua.
Studi juga melakukan survei pada terowongan bekas pertambangan yang dibangun pada tahun 70 dan 80-an, di mana terowongan itu telah menjadi tempat tinggal kelelawar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran lebih jelas ihwal habitat yang digunakan setiap spesies kelelawar dan bagaimana perilaku bertengger kelelawar berubah di sepanjang tahunnya.
Kelelawar Lamotte roundleaf hanya ditemukan di gua-gua di Pegunungan Nimba. Foto: Bat Conservation International
Kelelawar Lamotte’s roundleaf dengan nama ilmiah Hipposideros lamottei yang statusnya terancam punah adalah salah satu penghuni pegunungan Nimba. Mereka hanya bisa ditemukan di pegunungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan mendapatkan lebih banyak data tentang mereka bisa memberikan informasi untuk kebutuhan konservasi lebih baik dan meningkatkan populasi kelelawar Lamotte’s roundleaf.
Namun, kala peneliti berburu H. lamottei, tim justru menemukan kelelawar unik yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Merasa telah menemukan sesuatu yang baru, tim kemudian menghubungi Nancy Simmons, seorang Kurator di American Museum of Natural History sekaligus Anggota Dewan Bat Conservation International untuk mengkonfirmasi apakah hewan ini spesies baru atau bukan.
“Begitu saya melihatnya, saya setuju bahwa itu adalah sesuatu yang baru," kata Simmons dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip IFL Science. "Kemudian dimulailah jalur panjang dokumentasi dan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa itu memang tidak seperti spesies lain yang diketahui."
ADVERTISEMENT
Analisis suara, materi genetik, dan morfologi menunjukkan bahwa kelelawar tersebut merupakan spesies yang belum tercatat dalam sains. Warna bulunya menarik, perpaduan oranye dan hitam, mirip dengan bulu orangutan.
Tim peneliti lantas menamai kelelawar ini dengan sebutan sains Myotis nimbaensis, yang diterjemahkan menjadi 'dari Nimba' sebagai bagian dari hewan yang hidup di Pegunungan Nimba.
"Di zaman kepunahan, penemuan seperti ini menawarkan secercah harapan," kata Winifred Frick, kepala ilmuwan di Bat Conservation International dan profesor riset asosiasi di University of California, Santa Cruz, dalam sebuah pernyataan. "Hewan yang spektakuler. Ia memiliki bulu berwarna oranye cerah, dan karena sangat berbeda, yang membuat kami menyadari bahwa ia tidak pernah terdeskripsikan sebelumnya. Menemukan mamalia baru itu langka. Itu telah menjadi impianku sejak aku masih kecil."
ADVERTISEMENT