Spesies Baru Pohon Raksasa Ditemukan di Sumatera, Tumbuh Sampai 40 Meter

27 November 2022 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pohon. Foto: KLHK
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon. Foto: KLHK
ADVERTISEMENT
Sebuah pohon dari genus Lophopetalum dalam famili Celastraceae telah ditemukan. Pohon itu disebut bisa tumbuh sampai 40 meter dengan diameter batang hingga 1,05 meter.
ADVERTISEMENT
Spesies pohon raksasa baru tersebut dinamakan Lophopetalum tanah gambut. Ia diketahui berasal hutan rawa gambut di pulau Sumatera.
“Hutan rawa gambut dikenal dengan keunikannya yang miskin unsur hara, kaya karbon, dan kondisi basah yang memerlukan adaptasi khusus untuk bertahan hidup,” jelas Agusti Randi, peneliti dari Institut Penelitian Lingkungan Universitas Singapura.
Tanah gambut disebut punya sistem akar lutut yang lebar hingga 15 meter mengelilingi pohon, serta menjulang setinggi 1,5 meter dari permukaan tanah.
Sementara itu, kulit batangnya halus, retak membujur hingga bersisik, berwarna abu-abu muda hingga kusam atau putih susu. Kulit bagian dalam berwarna oranye merah muda hingga coklat kemerahan pucat.
Randi menjelaskan jika Tanah gambut adalah satu-satunya spesies yang punya daun dalam susunan Pseudoverticillate.
ADVERTISEMENT
“Spesies ini adalah satu-satunya pohon Lophopetalum yang dikenal dengan 3-4 daun dalam susunan pseudoverticillate,” tuturnya.
Lophopetalum tanah gambut diketahui berbunga pada bulan Februari-April, dan berbuah pada bulan April-Juni. Para peneliti merekomendasikan bahwa spesies baru ini harus dikategorikan sebagai Critically Endangered karena jumlah hutan rawa gambut telah menurun dan terancam di seluruh Asia Tenggara.
“Dan sebagian besar lahan gambut yang tersisa dikonversi menjadi lahan pertanian atau terdegradasi akibat drainase,” tandas Randi.

Genus terbesar di famili Celastraceae

Genus Lophopetalum mencakup hampir 20 spesies asli yang saat ini tersebar di beberapa negara, yakni India, Bangladesh, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Nugini, Filipina, Thailand, Vietnam, Australia, dan Kepulauan Andaman.
Menurut Randi, di antara tiga genus dari famili Celastraceae: Kokoona, Lophopetalum dan Peripterygia, Lophopetalum adalah yang terbesar.
ADVERTISEMENT
“Genus terbesar adalah Lophopetalum dengan 19 spesies yang ditentukan oleh permukaan bagian dalam kelopak dengan berbagai pelengkap (maka nama generik dari bahasa Yunani untuk jambul: lopho- ), serta bunga biseksual 5-merous dengan benang sari yang disisipkan pada cakram, ovarium 3-lokular, dan buah kapsuler 3-sudut dengan sayap yang mengelilingi biji,” jelas Randi, sebagaimana dikutip Sci News.
“Genus ini berkerabat dekat dengan Kokoona, yang membagi buah bersudut 3 dan biji bersayap, tetapi Kokoona memiliki biji yang menempel di pangkal dan sayap apikal,” lanjutnya.