news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Spesies Mikroba ‘Alien’ Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional

19 Maret 2021 8:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petir jet biru yang tertangkap Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 26 Februari 2019. Foto: European Space Agency via YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Petir jet biru yang tertangkap Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 26 Februari 2019. Foto: European Space Agency via YouTube
ADVERTISEMENT
Spesies bakteri dan jamur yang hidup di tengah manusia terus berkembang tak terkecuali di lingkungan rendah gravitasi, salah satunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tempat astronaut hidup.
ADVERTISEMENT
Kini, para peneliti di Amerika Serikat dan India yang bekerja di National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah menemukan empat jenis bakteri ‘Alien’ alias tidak dikenal yang hidup di ISS, tiga di antaranya belum pernah diketahui sains sama sekali.
Tiga dari empat strain diisolasi pada 2015 dan 2016. Masing-masing mikroba ditemukan di beberapa ruangan di ISS, pertama ditemukan di panel atas stasiun penelitian ISS, kedua di Cupola, dan ketiga ditemukan di permukaan meja makan. Adapun mikroba keempat ditemukan di filter HEPA tua yang dikembalikan ke Bumi pada tahun 2011.
Keempat strain tersebut masuk dalam famili bakteri yang ditemukan di tanah dan air tawar, mereka juga biasanya terlibat dalam fiksasi nitrogen, pertumbuhan tanaman, dan dapat membantu membunuh patogen tanaman. Pada dasarnya, mereka berempat adalah bakteri baik.
Methylobacterium jeotgali. Foto: Aslam/microbiol
“Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang bakteri tanah lakukan di ISS. Para astronaut yang tinggal di stasiun luar angkasa diketahui telah menanam sejumlah kecil makanan selama bertahun-tahun, jadi tidak mengherankan jika kami menemukan mikroba terkait tumbuhan di pesawat,” tulis peneliti sebagaimana dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Salah satu strain yang ditemukan di filter HEPA diidentifikasi sebagai spesies yang dikenal sebagai Methylorubrum rhodesianum. Tiga lainnya diurutkan ke dalam famili yang sama yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Sekarang masing-masing strain diberi nama IF7SW-B2T, II1SW-B5, dan IIF4SW-B5.
Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli genetika University of Southern California, Swati Bijlani, mengusulkan menamai spesies baru ini dengan sebutan Methylobacterium ajmalii, terinspirasi dari nama Ajmal Khan, seorang ilmuwan keanekaragaman hayati India yang terkenal.
"Untuk menumbuhkan tanaman di tempat ekstrim di mana sumber daya minim, isolasi mikroba baru yang membantu mendorong pertumbuhan tanaman dalam kondisi stres sangat penting," jelas Nitin Kumar Singh, ilmuwan dari JPL NASA.
Astronaut Amerika dan Insinyur Penerbangan Ekspedisi 64, Kate Rubins, memanen lobak di stasiun luar angkasa NASA. Foto: Dok.NASA
Dengan mengetahui keempat mikroba bisa bertahan dalam kondisi lingkungan keras di ISS, tim sekarang sedang melakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan analisis genetik untuk mencari gen yang dapat digunakan untuk membantu mendorong pertumbuhan tanaman.
ADVERTISEMENT
"Keseluruhan rangkaian urutan genom dari tiga strain ISS yang dilaporkan di sini akan memungkinkan karakterisasi genomik komparatif dari isolat ISS dengan yang ada di Bumi dalam studi di masa depan," tulis peneliti.
"Ini selanjutnya akan membantu dalam identifikasi determinan genetik yang mungkin bertanggung jawab untuk mempromosikan pertumbuhan tanaman di bawah kondisi gayaberat mikro dan berkontribusi pada pengembangan tanaman mandiri untuk misi luar angkasa jangka panjang di masa depan."
Para peneliti menemukan bahwa strain IF7SW-B2T memiliki gen menjanjikan yang berkontribusi dalam pertumbuhan tanaman, termasuk gen penting sitokinin yang mendorong pembelahan sel di akar dan pucuk.