Untitled Image

Studi: Asma Rawan Kambuh Akibat Polusi Tinggi, Bagaimana Mengatasinya?

30 Juni 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips jaga kesehatan bagi penderita asma saat polusi udara tinggi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips jaga kesehatan bagi penderita asma saat polusi udara tinggi. Foto: Shutterstock
Beberapa waktu lalu, jagat media diramaikan dengan berita mengenai kualitas udara Jakarta yang masuk ke dalam daftar terburuk di dunia. Bahkan pada Senin (20/6) lalu, IQ Air mencatat kandungan PM 2,5 sebesar 62,5 µg/m³, atau enam kali di atas ambang aman dari Badan Kesehatan Dunia WHO.
Batas aman yang ditetapkan WHO berada pada 0-50 untuk AQI, dan 0-10.0 µg/m³ untuk kandungan polutan PM 2,0. Polusi tinggi ini tentu membuat banyak orang khawatir untuk beraktivitas di luar ruangan. Termasuk bagi para penderita asma.
Dilansir dari Jurnal Kedokteran Universitas Lampung berjudul Dampak Polusi Udara terhadap Asma, polusi udara mempunyai peranan dalam meningkatkan prevalensi penyakit asma. Komponen polusi udara dapat menyebabkan stres oksidatif melalui mekanisme deplesi antioksidan sehingga menyebabkan kerusakan saluran napas yang dapat menimbulkan asma.
Tidak hanya orang dewasa, asma juga bisa menjangkiti siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Bahkan European Respiratory Journal mengungkapkan dalam hasil studinya bahwa kasus asma lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang tinggal di tempat dengan polusi tinggi. Dari 3.687 peserta yang didata, 95 persen merupakan pasien anak-anak hingga remaja berusia 20 tahun.
Karena itu, pengendalian dan pencegahan jadi salah satu jalan untuk menjaga kesehatan bagi penderita asma, terlebih saat tingkat polusi meninggi. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menekan risiko kambuhnya asma saat polusi tinggi?

5 Kiat Jaga Kesehatan Bagi Penderita Asma saat Polusi Tinggi

1. Batasi aktivitas di luar ruangan
Sebaiknya, mengurangi aktivitas di luar ruangan sementara waktu hingga tingkat polusi melandai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, paparan polusi yang berasal dari asap kendaraan, pembakaran sampah, debu, hingga efek kebakaran bisa memicu kambuhnya asma.
Bila harus keluar rumah, selalu gunakan masker untuk menghalau debu polusi, udara kotor, dan berbagai benda asing lainnya yang dapat memicu asma. Jangan sembarangan juga menyentuh barang-barang di luar, karena bisa saja terpapar debu atau benda yang dapat memicu alergi.
2. Pilih jenis olahraga yang tepat
Ilustrasi berenang. Foto: Shutterstock
Anda tidak boleh sembarangan berolahraga karena bisa saja aktivitas sehat ini justru memicu kambuhnya asma. Dilansir healthline, berenang, jalan santai, hingga bersepeda menjadi beberapa jenis olahraga yang lebih aman dan tidak membebani paru-paru.
Selain itu, yoga juga bisa mencari pilihan karena bisa membantu memperbaiki postur dan membuka otot dada sehingga mendorong pernapasan yang lebih baik. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan lagi kepada dokter sebelum memilih olahraga yang tepat, ya!
3. Atur pola makan
Selain polusi udara, asma bisa kambuh karena penyakit lainnya seperti maag atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Menurut jurnal The Ohio State University Asthma Center, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Lung Association Asthma Clinical Research Centers (ACRC), 38 persen pasien asma ternyata juga menderita GERD.
Penyakit asam lambung ini umum dipicu oleh pola makan yang buruk, seperti kebiasaan telat atau melewati waktu makan, atau menyantap makanan yang minim nutrisi. Orang dengan asma dianjurkan untuk menyantap makanan tinggi vitamin serta mineral seperti makan buah dan sayuran segar. Dua jenis makanan tersebut juga tinggi antioksidan sehingga dapat membantu mencegah peradangan pada saluran pernapasan.
4. Jaga kesehatan mental
Stres dan gangguan kecemasan juga bisa memicu sesak napas yang memperburuk gejala asma, lho. Karenanya, menjaga kesehatan mental jadi hal penting bagi penderita asma, misalnya dengan istirahat yang cukup dan kelola stres dengan kegiatan positif.
Bila stres atau gangguan kecemasan mulai datang dan memicu sesak napas, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan melalui mulut. Dengan teknik ini, tubuh dan pikiran pun akan terasa lebih rileks.
5. Siap sedia nebulizer di rumah
Ilustrasi menggunakan nebulizer. Foto: Shutterstock
Meski telah menerapkan gaya hidup sehat, risiko kambuhnya asma masih bisa terjadi dan tidak terprediksi waktunya. Bila tidak segera ditangani, gejala kambuhnya asma bisa semakin parah, bahkan memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Selain siap sedia obat, Anda bisa menyediakan nebulizer di rumah untuk pertolongan pertama saat asma kambuh. Bagi yang belum familier, nebulizer merupakan sebuah alat yang berfungsi membantu proses inhalasi atau penguapan dengan memasukkan cairan obat langsung ke paru-paru.
Nah, Nebulizer Omron NE-C28 bisa menjadi pilihan saat Anda mencari alat nebulizer untuk mengatasi asma saat di rumah. Melalui inovasi Omron V.V.T (Virtual Valve Technology), Nebulizer Omron NE-C28 menghasilkan uap nebulisasi yang efisien untuk mengurangi pemborosan obat.
Nebulizer Omron NE-C28. Foto: Omron
Meski begitu, nebulizer Omron menghasilkan tingkat nebulasi tinggi yang memungkinkan waktu perawatan cepat dan waktu inhalasi singkat, sehingga bisa menjadi pilihan ideal untuk penggunaan yang intensif. Nebulizer Omron juga menawarkan keunggulan katup tanpa silikon, sehingga lebih aman dan higienis serta mudah dibersihkan.
Tidak hanya berfungsi meminimalisasi gejala asma, nebulizer Omron bisa digunakan untuk pertolongan pertama penderita gangguan pernapasan lainnya, seperti batuk, alergi, bronkitis, saat terjadi serangan sebelum dibawa ke rumah sakit.
Produk Omron bisa dibeli di toko alat kesehatan atau e-commerce berikut ini. Sedangkan informasi lebih lengkap mengenai nebulizer Omron bisa di cek di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Omron
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten