news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Studi: Orang Kreatif Punya Potensi Jadi Pembunuh di dalam Mimpi

28 Juni 2018 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembunuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembunuhan. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mimpi manusia memang sulit untuk dipelajari dari sisi sains karena diperlukan data. Meski begitu, para peneliti sepertinya masih terus bersemangat menyelesaikan teka-teki mengenai mimpi.
ADVERTISEMENT
Dilansir IFL Science, dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Dreaming, ditemukan bahwa orang yang kreatif lebih sering mengalami mimpi yang mengandung aksi kekerasan.
Hasil studi ini didapat karena tim peneliti yang dipimpin oleh Jonas Mathes dari Institute Experimental Psychology di Heinrich-Heine University Dusseldorf, ingin mempelajari seberapa sering orang mengalami mimpi buruk, terutama yang melibatkan dirinya melakukan kekerasan pada orang lain.
Mereka juga ingin mempelajari motif dari kekerasan dalam mimpi dan juga ingin menilai apakah seseorang dengan kepribadian tertentu lebih sering mengalami mimpi buruk tersebut.
Mimpi buruk sebabkan keringat saat tidur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mimpi buruk sebabkan keringat saat tidur (Foto: Thinkstock)
Para peneliti melakukan studi ini dengan mempelajari mimpi dari 99 orang yang sering mengalami mimpi buruk. Kepribadian orang-orang ini dipelajari dan kemudian dibagi ke dalam dua kelompok berbeda untuk kepentingan survei.
ADVERTISEMENT
Hasilnya menunjukkan bahwa antara 18 hingga 28 persen mimpi yang dilaporkan memang mengandung sikap agresif yang menyerang orang lain. "Kebanyakan sikap agresif di dalam mimpi ini dilakukan dengan sengaja, dan membunuh seseorang adalah salah satu yang paling sering terjadi," tulis para peneliti. Namun para peneliti mencatat, skenario kekerasan dalam mimpi sebagian besarnya dimotivasi oleh sikap melindungi diri sendiri.
Selain itu, analisis dari survei menunjukkan bahwa orang-orang yang sering mengalami mimpi buruk tentang kekerasan ke orang lain, adalah mereka yang di dunia nyata juga pernah mengalami kekerasan. Mereka juga cenderung menunjukkan sifat-sifat neurotisisme dan agresi daripada mereka yang tidak mengalami mimpi buruk.
Ilustrasi kekerasan (Foto: pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan (Foto: pixabay )
Tim peneliti juga menemukan, orang-orang yang sering mengalami mimpi buruk dan melakukan kekerasan ke orang lain dalam mimpi ternyata didominasi oleh mereka yang kreatif. Namun para peneliti menambahkan, diperlukan studi lebih mendalam untuk mengonfirmasi hubungan antara kepribadian dengan mimpi penuh kekerasan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, temuan ini sendiri sejalan dengan studi sebelumnya, yang menunjukkan bahwa otak kita merenungkan masalah dan emosi yang ditahan di dunia nyata.
Jadi dalam studi ini, individu yang setiap harinya mengalami kekerasan, memiliki neurotisisme, memikirkan trauma sebelumnya, dan mengalami kesulitan menghadapi kritik serta penolakan, memiliki banyak 'setan' yang harus mereka lawan dalam tidurnya.
"Mereka yang kreatif mungkin juga lebih kreatif dalam menghadapi 'penyerang' dalam mimpi," ujar Mathes. "Jadi mereka tidak akan melarikan diri, mereka akan melawan balik, atau mungkin mereka malah melakukan penyerangan karena mereka ingin menyelamatkan atau melindungi orang lain dalam mimpinya," jelasnya.