Studi Temukan Politisi Hidup Lebih Lama daripada Warga Biasa

27 Juni 2022 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi parlemen Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi parlemen Amerika Serikat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Studi terbaru mengungkap politisi di seluruh dunia jauh lebih mungkin untuk hidup lebih lama daripada warga biasa. Penelitian tersebut dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of Oxford, dan risetnya sudah diterbitkan di European Journal of Epidemiology.
ADVERTISEMENT
Para peneliti mencapai kesimpulannya setelah menelusuri data lebih dari 57.500 politisi dari 11 negara, yakni Australia, Austria, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Selandia Baru, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Sampelnya diambil dari tahun 1945 dan 2014, dengan analisis lengkapnya mencakup politisi dari tahun 1816 hingga 2017. Sementara usia rata-rata responden antara 43 hingga 47 tahun, dengan cakupan politisi perempuan antara 3 persen (Prancis dan AS) hingga 21 persen (Jerman).
Proporsi yang berbeda dari politisi perempuan adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan ketika membandingkan negara yang berbeda, karena rata-rata perempuan dilaporkan hidup lebih lama daripada laki-laki.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, politisi di sebagian besar negara yang dianalisis cenderung memiliki tingkat kematian yang sama dengan populasi umum. Namun sepanjang abad ke-20, perbedaan angka kematian melebar jauh di semua negara.
ADVERTISEMENT
Artinya, “keunggulan kelangsungan hidup” politisi atas masyarakat umum saat ini adalah yang tertinggi dalam 150 tahun terakhir.
Dikutip IFL Science, saat ini kesenjangan harapan hidup berkisar dari sekitar 3 tahun di Swiss hingga 7 tahun di AS. Sementara warga biasa di Italia 2,2 kali lebih mungkin meninggal di tahun 2023 dibandingkan dengan politisi pada usia dan jenis kelamin yang sama.

Penyebab mulai dari kesehatan hingga kesenjangan

Ilustrasi sakit jantung Foto: Shutterstock
Ada banyak faktor yang diduga mendukung perbedaan ini. Misalnya, tingkat merokok yang tinggi pada paruh pertama abad ke-20, terutama di kelas elit dan profesional.
Kemungkinan kedua adalah kesehatan jantung. Politisi cenderung memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi daripada orang lain, tetapi kondisi ini lebih mudah diobati sejak obat antihipertensi tersedia secara luas pada 1960-an.
ADVERTISEMENT
Elemen besar lainnya dan diyakini faktor utama adalah kekayaan dan ketidaksetaraan ekonomi. Politisi umumnya mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata penduduk biasa, membawa keuntungan yang jelas untuk umur panjang dan kesehatan.
Meski begitu, para peneliti berpendapat bahwa faktor ini tidak menonjol seperti yang terlihat pertama kali, mengingat ketidaksetaraan mulai meningkat pada 1980-an tapi perbedaan dalam harapan hidup mulai melebar beberapa dekade sebelumnya.