Sulitnya Jerapah Jantan Cari Pasangan: Dilarang Buru-buru tapi Sering Kena PHP

17 Oktober 2020 9:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jerapah Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jerapah Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kisah cinta jerapah tak seindah struktur tubuhnya. Hewan endemik Afrika ini, khususnya para jantan, punya masalah yang kurang lebih sering dialami jomblo ngenes alias jones, yaitu kena jebakan PHP (pemberi harapan palsu).
ADVERTISEMENT
Memiliki struktur tubuh yang unik karena lehernya yang sangat panjang, ternyata, hewan endemik Afrika ini memiliki proses reproduksi yang hampir mirip seperti kuda atau keledai. Jerapah betina akan 'tebar pesona' ke para jantan.
Jika jerapah betina sudah ingin dikawin, biasanya dia akan mengirimkan sinyal bahwa dia sudah siap. Kesiapan kawin ini tidak ada hubungannya dengan musim, jadi betina bisa siap kawin sepanjang tahun.
Biasanya jerapah betina mengalami siklus produktif atau estrus setiap dua minggu sepanjang tahun. Ketika sedang fase produktif, jerapah betina akan menghasilkan bahan kimia yang disebut feromon yang akan dilepaskan di udara.
Itu akan menjadi sinyal informasi bahwa si betina ingin kawin dengan para jerapah jantan. Kemudian, jerapah jantan akan menghampiri si betina. Namun sebelum proses penetrasi, ada beberapa langkah yang dilakukan si jantan untuk memastikan bahwa jerapah betina benar-benar siap di kawin.
Ilustrasi Jerapah Foto: Pixabay
Ketika mencari pasangan untuk kawin, jerapah betina berdiri dan diam di satu tempat hingga ada jantan akan menghampiri. Jerapah yang menerima sinyal tersebut akan mendekati si betina dari belakang dengan arah menghadap yang sama untuk posisi kawin.
ADVERTISEMENT
 Tetapi sebelum itu, jerapah jantan akan mengambil beberapa langkah ke belakang dan mencium pantat si betina dan membuatnya buang air kecil. Kemudian si jantan akan menjilat urine tersebut untuk memastikan bahwa si betina benar-benar sudah siap melakukan perkawinan.
Jika sudah terlihat menjanjikan, jerapah jantan masih harus bersabar satu kali lagi, menanti hingga waktu kawin benar-benar tepat. Kadang, ketika si jantan tidak menunggu hingga waktu yang tepat, hal itu justru membuat si betina turn off alias mager dan pergi begitu saja.
Oleh karena itu, jerapah jantan rela menunggu hingga berjam-jam atau bahkan berhari-hari hingga si betina benar-benar mau kawin dengannya. Tak jarang, setelah penantian panjang si betina justru meninggalkan si jantan karena menemukan jantan lain yang lebih diinginkan.
ADVERTISEMENT
Jika jerapah betina lebih memilih jantan lain, tanpa ragu ia langsung menggesekkan lehernya ke si jantan yang baru. Di satu sisi, jerapah betina tidak suka diburu-buru oleh jerapah jantan, di sisi lain jerapah betina lebih menyukai jerapah jantan yang dominan yang dianggap bisa memperkuat gen yang diturunkan ke anaknya.
Sulit juga ya, jadi jerapah jantan?