Supermoon Pertama di 2020 Hiasi Langit Indonesia Malam Ini

9 Maret 2020 15:00 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supermoon diambil dari Cipulir, Jakarta Selatan Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Supermoon diambil dari Cipulir, Jakarta Selatan Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Supermoon atau yang juga dikenal sebagai Super Worm Moon bakal bisa disaksikan seluruh dunia pada malam ini, Senin (9/3). Fenomena ini merupakan yang pertama kalinya di tahun 2020, ketika Bulan purnama berada di posisi terdekat dengan Bumi atau juga disebut parigee.
ADVERTISEMENT
Karena jarak yang dekat ini, Bulan purnama saat Supermoon tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Pengamat akan mendapati perbedaan ukuran Bulan karena saat mencapai perigee, Bulan akan berjarak 360.461 kilometer dari Bumi.
Sementara titik terjauh Bulan dari Bumi atau disebut juga apogee, jaraknya rata-rata 384.400 kilometer. Jarak ini bisa berubah karena sifat Bulan yang mengorbit Bumi sebagai satelit alami.
Supermoon Foto: REUTERS / Mike Segar
Supermoon malam ini akan mencapai puncaknya pada pukul 05.48 p.m. Universal Time (UTC). Berdasarkan konversi waktu tersebut, maka wilayah Indonesia dapat mengamati fenomena puncak Supermoon pada 00:48 pada Selasa (10/3).
“Seluruh dunia bisa mengamatinya, sama seperti mengamati purnama biasa,” ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Thomas Djamaluddin, saat dihubungi kumparanSAINS pada Senin (9/3).
ADVERTISEMENT
Adapun waktu terbaik untuk mengamati Bulan purnama dari seluruh dunia adalah saat Bulan terbit di timur, atau sekitar saat Matahari terbenam pada Senin (9/3).
Supermoon yang nampak di Australia. Foto: Roger64 via Pixabay (CC0 Creative Commons)
Saat Supermoon muncul malam ini, Bulan akan berada di rasi bintang Leo, dan akan memiliki diameter sudut, atau ukuran yang jelas, dari 33 arcminutes, dibandingkan dengan rata-rata 31 arcminutes (satu derajat setara dengan 60 arcminutes). Jadi, perbedaan ukuran tidak akan terlihat oleh sebagian besar pengamat.
Saat bergabung di rasi bintang Leo, Bulan akan berada di tengah-tengah antara bintang Regulus, yang paling terang di rasi bintang itu, dan Spica, bintang paling terang di konstelasi Virgo. Itu akan berada di selatan Denebola, bintang paling terang kedua di Leo yang menandai ekor singa.
ADVERTISEMENT
Melalui teropong atau teleskop kecil, Supermoon akan tampak begitu terang sehingga sulit untuk menemukan detail visualnya, karena tidak ada bayangan untuk memberikan kontras. Untuk itu, pengamat di Bumi bisa melengkapi teleskop dengan filter bulan yang dapat membuat visual bulan tampak lebih jelas.