Teleskop Hubble Tangkap Penampakan Bintang Raksasa di Ambang Kehancuran

28 April 2021 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang raksasa AG Carinae. Foto: NASA/ESA
zoom-in-whitePerbesar
Bintang raksasa AG Carinae. Foto: NASA/ESA
ADVERTISEMENT
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-31 peluncuran Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA, para astronom mengarahkan observatorium itu ke bintang raksasa yang paling terang di galaksi Bima Sakti.
ADVERTISEMENT
Raksasa AG Carinae adalah bintang paling terang di tata surya kita dengan jarak 20.000 tahun cahaya dari Bumi, di mana dia sedang ada di fase yang disebut Luminous Blue Variable (LBV), ada dalam ketidakstabilan selama ribuan tahun. Bintang itu 70 kali lebih besar dan sekitar 1 juta kali lebih terang dari matahari.
AG Carinae sekarang tengah berada di ambang kehancuran, dengan gravitasi mendorong ke dalam dan radiasi mendorong ke luar pada tingkat yang hampir tak terbayangkan, bintang mencapai titik-titik tekanan di mana lapisan luarnya meledak.
AG Carinae dikelilingi lingkaran gas dan debu dengan lebar sekitar 5 tahun cahaya, sama dengan jarak dari Bumi ke bintang terdekat Alpha Centauri. Letusan ini terjadi beberapa ribu tahun lalu. Warna merah yang terlihat di gambar adalah gas hidrogen bercampur dengan gas nitrogen. Sementara materi biru adalah gumpalan debu yang keluar dari bintang.
Penampakan bintang raksasa AG Carinae. Foto: NASA/ESA
Angin bintang bergerak menjauh dengan kecepatan sekitar 1 juta kilometer per jam. Pada akhirnya materi itu berputar dan mendorongnya ke luar angkasa. Di kiri atas foto, tampak area merah yang lebih lebar, tempat angin bintang berembus.
ADVERTISEMENT
Bentuk seperti kecebong berwarna biru adalah gumpalan debu yang dibentuk oleh angin. Berkat Hubble, kita bisa melihat semua ini dengan sangat detail. Ledakan seperti ini akan terjadi selama masa hidup AG Carinae, dan dalam hal ini ia telah mengeluarkan volume material setara dengan 10 kali massa Matahari.
“Saya suka mempelajari jenis bintang ini karena saya terpesona dengan ketidakstabilannya,” kata Kerstin Weis, astronom dari Ruhr University di Jerman sebagaimana dikutip Science Alert. “Mereka melakukan sesuatu yang aneh.”
Teleskop Luar Angkasa Hubble sendiri pertama kali diluncurkan pada 24 April 1990. Ia telah melakukan lebih dari 1,5 juta pengamatan terhadap sekitar 48.000 benda langit.